SURABAYA, iNews.id – Harga bawang putih di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) turun setelah tiga pekan terakhir mengalami kenaikan. Sebelumnya, harga komoditi ini menembus angka Rp60.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp40.000.
Penurunan harga ini terpantau di Pasar Keputran Surabaya. Penurunan harga ini karena pemerintah kembali membuka keran impor bawang putih dari China setelah komoditas holtikultura ini dinyatakan aman dari virus korona.
Meski tak senormal harga sebelumnya Rp29.000 per kilogram, penurunan harga ini tetap disambut baik para pembeli. Mereka senang karena daya beli kini kembali normal.
Namun bagi penjual, turunnya harga ini justru merugikan karena bawang putih yang mereka jual merupakan stok lama yang dibeli dengan harga lumayan tinggi.
Salah satu penjual bawang putih, Nur Ulfa, penurunan harga ini sudah terjadi sejak lima hari lalu. Dia mengaku selama harga naik, dia tetap menjual bawang putih namun dari stok lama.
“Ini stok lama, karena kemarin yang dari China ga boleh masuk ke Indonesia,” katanya, Selasa (11/2/2020).
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa membenarkan jika sebagian besar bawang putih yang ada di Indonesia berasal dari China. “Saya minta kepada seluruh distributor bawang putih, ga usah ditimbun-timbun karena stok yang hari ini untuk Jatim sangat cukup dan pelarangan impor bawang putih yang sempat tersiar, itu tidak benar,” katanya.
Menurut Khofifah, kenaikan harga bawang putih beberapa hari lalu merupakan kenaikan psikologis. Ini akibat adanya informasi seolah-olah semua barang impor dari China dihentikan.
“Padahal yang dilarang impor itu hewan hidup, selain itu tidak dilarang,” katanya.
Sebelumnya, harga bawang putih di Surabaya sempat meroket mencapai Rp60.000 selama tiga pekan. Kenaikan harga ini karena pasokan bawang putih dari China sempat dihentikan karena isu merebaknya virus korona.
Setelah diinvestigasi, isu virus korona tidak terbukti dan melalui Menteri Perdagangan, pemerintah akhirnya mengeluarkan surat rekomendasi impor bawang putih. Akibatnya harga berangsur turun.
Bawang putih yang beredar di Jatim ini sudah melalui tahap pemeriksaan dan uji laboratorium. Hasilnya tidak ditemukan virus korona yang menyentuh barang holtikultura dari China.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait