LUMAJANG, iNews.id - Gunung Semeru di Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami 39 kali gempa erupsi dan tiga kali gmpa embusan dalam enam jam terakhir, Rabu (24/1/2024). Meski demikian, status gunung tersebut masih berada di level III Siaga.
Petugas pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Sigit Rian Alfian mengemukakan, hingga Rabu siang (24/1/2024) pukul 12.00 WIB Gunung Semeru telah terjadi 38 kali gempa letusan erupsi dan tiga kali gempa hembusan.
Rinciannya 16 kali gempa atau erupsi serta dua kali gempa hembusan dalam rentang waktu pukul 00.00 - 06.00 WIB, dan 23 kali gempa letusan erupsi dan satu kali gempa hembusan, pada rentang waktu pukul 06.00 - 12.00 WIB.
"Di rentang waktu pukul 06.00 - 12.00 WIB. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak, dengan suhu udara 23 - 29 derajat," kata Sigit Rian Alfian.
Khusus untuk aktivitas vulkanik berupa letusan erupsi sebanyak 23 kali pada rentang waktu pukul 06.00 - 12.00 terekam seismograf amplitudo 12-23 mm, dan lama gempa 69-107 detik.
"Kemudian 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5-8 mm, dan lama gempa 48-56 detik. Tingkat aktivitas Gunung Semeru masih di level III atas siaga," paparnya.
PVMBG meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
"Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Waspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait