Herman Willem Daendels (Okezone)

JAKARTA, iNews.id - Herman Willem Daendels, merupakan salah satu Gubernur Jenderal di Batavia. Dia tiba di Indonesia pada 1 Januari 1808 di sebuah pelabuhan kecil dekat Banten, setelah melalui perjalanan panjang.

Sebagaimana dikisahkan dalam buku "Nusantara Sejarah Indonesia" karya Bernard H. M. Vlekke, Daendels tiba setelah pelayaran yang sulit dan berbahaya dari Belanda melalui Lisbon dan Maroko. Kedatangan gubernur jenderal ini pun membuat kejutan bagi para orang lama.

Daendels memutuskan memindahkan para pejabat - pejabat yang tidak sehat ke Buitenzorg. Kekuasaan besar yang diberikan Raja Louis Belanda membuat Daendels mendapat angin begitu besar. Berbagai macam perubahan dia implementasikan.

Dia mereorganisasi dewan dan hanya memberikannya hak penasihat. Selanjutnya, Daendels memangkas birokrasi yang terkenal korupsi, menghancurkan dan membangun administrasi.

Tak hanya itu sejumlah infrastruktur dibangun oleh Daendels. Salah satu pembangunan yang dilakukan yakni jalan dan benteng. 

Di bidang administrasi misalnya, Daendels mereformasi total administrasi. Bahkan di masa Daendels, semua wilayah Belanda sebelah timur Cirebon dibentuk satu provinsi, provinsi pantai timur laut Jawa.

Bahkan pada 18 Agustus 1808 konon Daendels membagi Pulau Jawa ke dalam lima prefektorat dan 38 kabupaten. Semua pejabat menerima pangkat militer dan gaji memadai. Hadiah suap - suap dari bupati + bupati dan raja Jawa, keuntungan istimewa, dan penyalahgunaan jabatan harus dihentikan.

Di sisi lain kedatangan Daendels, memunculkan stigma diktator padanya. Meski mencapai banyak hasil positif, tapi justru mendatangkan kebencian pada banyak orang yang memiliki kepentingan. 

Dirinya pun juga mengangkat semua bupati Jawa menjadi pejabat pemerintah Belanda. Hal ini disebut Daendels untuk melindungi para bupati dari beban pemerasan dan perlakuan menghinakan dari pejabat Eropa. 

Namun sayang Daendels juga memiliki kelemahan. Dia yang datang menjadi pejabat baru sebenarnya memerlukan dukungan dari pemimpin - pemimpin Jawa.

Tapi dia dengan mudah ditipu oleh sikap menyerah yang diperagakan para pejabat Jawa yang ditemuinya. Ia meyakini bahwa metodenya dalam menangani penguasa setempat sudah tepat.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network