BLITAR, iNews.id –Gempa bumi Magnitudo 6,2 yang berpusat di tenggara Kabupaten Blitar, Jumat (21/5/2021) malam, tidak hanya dirasakan kuat warga Blitar dan Malang. Getaran kuat juga dirasakan warga di Denpasar, Bali hingga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun, warga diminta mewasadai gempa susulan yang berpotensi terjadi.
Sejumlah warganet asal Lombok mengaku merasakan getaran kuat gempa Blitar tersebut. “Lombok kerasa banget, dikira aku pusing,” tulus akun @alvisafaraa.
Hal sama diungkapkan warganet asal Denpasar, Bali. “Kirain pusing ternyata gempa, sampe Bali kenceng bgt,” tulis @labyrintheart.
Warganet Denpasar lainnya juga mengaku merasakan getaran kuat dan lama. “Denpasar kenceng banget,” tulis @parkedelkentang.
Hingga kini belum diketahui dampak kerusakan akibat gempa tersebut.
Pantauan iNews.id, kata kunci gempa menduduki peringkat pertama daftar trending topic. Tercatat lebih dari 61.000 kicauan yang dibagikan warganet berkaitan dengan gempa Blitar.
Menurut warganet di Kediri, getaran gempa Blitar sangat besar. “Kediri gede bangett,” tulis @urcopines.
Warga Jogja juga merasakan getaran kuat saat gempa mengguncang Blitar. “Jogja juga kerasa liyud,” tulis @zenebuntu.
Guncangan gempa memicu kepanikan warga. Tak hanya di Blitar, namun sejumlah wilayah lain seperti Kota dan Kabupaten Malang.
“Terasa bergoyang keras, langsung kami lari keluar rumah,” kata Evi, warga Kota Malang kepada iNews.id, Jumat (21/5/2021).
Binti Muarlikah, warga Blitar juga mengungkapkan kepanikannya. Saat gempa terjadi, lampu langsung padam. “Omahku gemradak (rumahku berderak),” katanya. Sejauh ini belum ada laporan korban.
BMKG menyebutkan, getaran gempa yang berpusat di koordinat 8,63 LS-112,34 BT tepatnya di 57 kilometer Tenggara Kabupaten Blitar, pada kedalam 110 km dirasakan warga di sejumlah daerah selain di Blitar (V MMI). Yakni, Karangkates, Sawahan, Ngajuk, Lumajang, dan Tulungagung (IV MMI).
Kemudian, Banyuwangi, Pasuruan, Ponorogo, Mataram, Trenggalek, Pacitan, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Pacitan, Kuta, Denpasar, Gianyar, Lombok Barat, Ngawi, dan Tabanan (III MMI).
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait