SURABAYA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD Jatim menggandeng berbagai komunitas untuk mencegah penularan Covid-19. Selain kampanye protokol kesehatan, kerja sama juga dilakukan dengan membentuk posko sebagai pusat gerakan pencegahan Covid-19 di era new normal.
Beberapa komunitas tersebut yakni, Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB), Pramuka, Dompet Dhuafa, PMI Jatim, dan Forum Zakat Jatim. Lalu, komunitas radio amatir, komunitas pencinta roda dua dan NGO, seperti, Human Initiative Indonesia (HII) dan Pusat Penelitian & Penelitian Indonesia Tangguh (Pusppita) Jatim.
Selain dengan komunitas, BNPB bersama BPBD Jatim juga menggandeng unsur pentahelix lain, seperti, kalangan akademisi, pegiat media, dan kalangan dunia usaha.
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Lilik Kurniawan, mengatakan, Gerakan Pencegahan Penularan dan Penyebaran Covid-19 ini akan dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang berisi empat pesan penting, yakni, menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Saat ini ada delapan provinsi yang angka kasus Covid-19 di wilayahnya terbilang tinggi, salah satunya, Jawa Timur.
Karena iti, pemerintah melalui BNPB memberikan perhatian ekstra kepada delapan provinsi ini,” katanya, Senin (27/7/2020).
Khusus di Jatim, BNPB akan memberikan dukungan penuh dengan mendorong pemerintah daerah bersama unsur pentahelix untuk melakukan aksi pencegahan penyebaran Covid-19.
“Kami datang ke Jatim, khususnya Kota Surabaya ini untuk memberi dukungan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Jadi bukan mengambil alih,” ujarnya.
Kalaksa BPBD Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan, menjelang masa new normal seperti sekarang ini, penerapan disiplin protokol kesehatan Covid-19 menjadi sangat penting bagi masyarakat. Tujuannya agar pencegahan penyebaran Covid-19 bisa tercapai dan aktivitas ekonomi juga bisa berjalan seperti semula.
“Kita tidak tahu pandemi Covid-19 ini akan berlangsung sampai kapan. Sebab belum ditemukan vaksin yang tepat untuk virus ini. Karena itu, selama belum ada vaksin yang pas untuk Covid-19, maka vaksin yang paling ampuh adalah disiplin, yaitu, disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait