SURABAYA, iNews.id - Tanah di bawah Jalan Raya Gubeng, Surabaya, ternyata sudah bermasalah cukup lama. Hal itu ditandai dengan munculnya rembesan air saat pekerja Basement Rumah Sakit (RS) Siloam melakukan penggalian pada Februari 2018 lalu.
Penjelasan ini didapat penyidik Polda Jatim dari keterangan tiga orang pekerja dan kontraktor proyek tadi malam. "Jadi Februari lalu sudah muncul kejanggalan. Mestinya rembesan air tidak muncul. Tetapi waktu itu sudah diantisipasi," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Rabu (19/12/2018).
Kendati demikian, pihaknya masih melakukan pendalaman. Apakah penanganan rembesan air sudah dilakukan dengan benar atau tidak. "Masih kami dalami lagi. Kami akan melibatkan tim ahli dari ITS dan PU Binamarga," ucapnya.
Luki menjelaskan, bangunan basement sejatinya baru mulai. Proyek tersebut baru berjalan 11 persen. Rencananya proyek basement itu dibangun dengan luas 70 x 70 meter dengan kedalaman 11 meter.
Sementara itu, Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi Kementrian PU Wilayah Jawa Timur, Tri Indianto mengatakan, pihaknya bersama tim juga tengah menggali informasi dan bukti atas kemungkinan kesalahan proyek basement. Misalnya apakah telah dilakukan penanganan tepat ketika terjadi masalah saat penggalian.
"Keselamatan harus diutamakan. Maka semua harus dilihat, apakah ada tekanan air, atau lainnya. Turap (penahan dinding galian) juga harus diperhitungkan. Apakah sudah kuat atau belum. Nah semua itu nanti akan kami dalami," katanya.
Tri menjelaskan, secara kasat mata, pihak kontraktor sejatinya sudah melakukan upaya itu (mengantisipasi adanya longsoran). Namun sejauh mana upaya itu dilakukan masih dalam proses pendalaman.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait