Kondisi cabai yang membusuk akibat serangan hama jamur atau patek. (Foto: iNews.id/Mukhtar Bagus).

JOMBANG, iNews.id - Tingginya harga cabai hingga Rp120.000 per kilogram, tak bisa dinikmati para petani Jombang, Jawa Timur. Sebab, tanaman cabai petani banyak yang busuk dan mengalami gagal panen

Kondisi ini dialami para petani cabai di Desa Kendalsari, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Sejak beberapa pekan lalu, buah cabai membusuk karena diserang hama jamur atau patek. Akibatnya, cabai tidak laku dijual. 

"Kalaupun laku, harganya murah. Padahal saat ini harga cabai sedang tinggi," kata salah seorang petani, Supi'i, Selasa (8/3/2021).  

Supi'i mengatakan, kondisi seperti ini biasanya disebabkan oleh curah hujan yang terlalu tinggi. Begitu hujan turun, hama langsung menyerang malam hari. Tak lama setelah itu, cabai langsung membusuk. 

Untuk mengatasinya, para petani sebenarnya telah melakukan berbagai upaya, termasuk dengan menyemprotkan berbagai jenis obat-obatan pertanian. Namun, tetap saja serangan hama jamur petek tak bisa dikendalikan. 

Untuk mengurangi dampaknya, petani kadang mencabuti tanaman cabai yang terserang hama patek dan membakarnya agar tidak menular pada tanaman cabai yang lain. 
 
Kondisi ini menurut petani sangat menyedihkan karena harga cabai di pasar saat ini sangat tinggi. Namun petani tak bisa menikmati mahalnya harga cabai tersebut. 
 
Pantauan iNews.id, di tingkat petani harga cabai saat ini sudah mencapai Rp80.000. Sementara di pasar mencapai Rp120.000 per kilogramnya. 
 
Karena itu, mereka berharap, pemerintah mau turun dan membantu mereka mengatasi serangan hama jamur patek tersebut. 


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network