Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat festival rujak uleg tahun lalu. (istimewa).

SURABAYA, iNews.id - Festival Rujak Uleg menjadi bagian dari sejarah kuliner nusantara. Tahun ini Festival Rujak Uleg untuk pertama kalinya resmi menjadi bagian dalam Karisma Event Nusantara (KEN) atau yang dikenal sebagai kalender event nasional milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

Pamor rujak uleg ini menjadi salah satu upaya Pemkot Surabaya dalam melestarikan warisan budaya tak benda yang telah menetapkan Rujak Uleg menjadi makanan khas Kota Pahlawan. Serta, mempromosikan kegiatan seni budaya di tingkat nasional hingga internasional.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani mengatakan bahwa Festival Rujak Uleg resmi menjadi bagian dari 110 event terpilih Kemenparekraf RI selama satu tahun penuh.

"Awalnya kami mengajukan dilevel Provinsi Jatim. Jadi ada tim kurator dari provinsi, kemudian lolos dan masuk ke level nasional. Jadi bukan hanya penyelenggaraan event secara rundown dan layout, tetapi kita menjabarkan mulai dari persiapan peserta hingga menejemen risiko,” kata Farah, Kamis (4/5/2023).

Dia menjelaskan bahwa dalam setiap tahapannya, Kemenparekraf RI ingin mengetahui proses persiapan hingga pelaksanaan acara kegiatan. Mulai dari jalur evakuasi, kesiapsiagaan tim medis, hingga posisi keberadaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP). 

"Karena kita menyelenggarakan festival kuliner, mereka juga menaruh perhatian pada kesehatan mengenai kebersihan cingur. Sebab, dulu ada isu mengenai PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Maka kami jelaskan bahwa kami bekerja sama dengan Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya yang memastikan kebersihan cingur dan tidak terjangkit kuman penyakit," katanya. 

Selain itu, gelaran Festival Rujak Uleg juga turut menggandeng 65 pelaku UMKM yang ada di Kya-Kya Surabaya. Mereka nantinya disediakan spot khusus di sisi barat dan timur Jalan Kembang Jepun. Bahkan, pemkot juga menyediakan 4 tenan khusus untuk produk oleh-oleh berupa kaos, gantungan kunci, dan sebagainya.

"Jadi pengunjung juga bisa membeli merchandise untuk dibawa pulang. Tak hanya itu saja, untuk menarik wisatawan yang lainnya, pemkot turut menggandeng 20 lebih hotel di Surabaya untuk bundling paket menginap plus akses menyaksikan Festival Rujak Uleg di dekat area VIP," ujarnya.

Tak hanya itu saja, Farah mengaku bahwa pemkot juga menyediakan fasilitas berupa shuttle bus bagi hotel yang tidak memungkinkan membawa shuttle bus menuju ke gelaran Festival Rujak Uleg. “Hotel yang berkolaborasi dengan pemkot ada di tengah kota, seperti di kawasan Jalan Tunjungan hingga lokasi acara. Dengan event ini maka akan berimbas secara peningkatan ekonomi pada okupansi hotel di Surabaya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Heri Purwadi menyampaikan bahwa Festival Rujak Uleg kali ini akan menggunakan tiga cobek raksasa. Cobek utama berdiameter 2,5 meter dan dua cobek lainnya berdiameter 2 meter.

Total peserta yang mengikuti gelaran Festival Rujak Uleg sebanyak 432 peserta yang terdiri atas 108 grup. Para peserta tidak hanya berasal dari jajaran OPD Pemkot Surabaya, melainkan dari hotel, komunitas daerah, Konsulat Jenderal RI, Dharma Wanita, dan PKK Surabaya.


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network