SURABAYA, iNews.id - Pasar Besar Ngawi telah diresmikan Presiden Joko Widodo, Minggu (17/12/20021). Namun, operasioanl pasar baru ini belum berjalan maksimal. Penyebabnya, masih ada 142 kios untuk pedagang baju di lantai dua yang belum tuntas pengerjaannya.
Mereka mengaku, hingga saat ini penutup kios berupa rolling door belum selesai, sehingga belum layak ditempati para pedagang. "Penyelesaian pemasangan rolling door sangat ditunggu dan dibutuhkan. Sesuai rencana, pemasangan rolling door ini dijamin oleh Kementerian PUPR dan dijadwalkan selesai pada 31 Desember," kata Ketua Paguyuban Pedagang Winarni, Selasa (22/12/2021).
Karena itu, dia berharap PT PP Urban Persero sebagai pelaksana proyek untuk segera menuntuskan fasilitas kios tersebut, sehingga pedagang bisa berjualan. Apalagi, Presiden Jokowi juga ingin agar pasar kembali normal dan ekonomi bangkit kembali.
Terpisah, Bupati Ngawi Onny Harsono memastikan akan menggelontorkan dana berupa kredit senilai Rp1 miliar tanpa bunga kepada para pedagang. Kredit ini dikucurkan sebagai bentuk fasilitas bagi pedagang yang membutuhkan modal pascalibur berdagang hampir dua minggu.
"Kami akan beri talangan yang sifatnya tambahan modal tanpa anggunan dan tanpa bunga. Ini sebagai bentuk support pemerintah daerah dari Baznas melaui kredit Bank Jatim senilai Rp1 miliar bagi 189 pedagang yang akan masuk," katanya.
Onny memastikan bahwa mulai Januari 2022 aktivitas pasar harus sudah kembali normal sesuai arahan Presiden saat peresmian. "Seperti arahan Presiden, pemulihan ekonomi pascapandemi harus dilakukan secepatnya. Jadi diharapkan awal tahun 2022 semua harus kembali normal," kata Onny.
Diketahui, Pasar Besar Ngawi merupakan proyek Kemenenttian PUPR dan menelan anggaran negara Rp80,2 miliar. Pasar ini menampung 1.800 pedagang.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait