SURABAYA, iNews.id - Program kerakyatan terus dimaksimalkan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi untuk membangun Surabaya. Program tersebut dikerjakan sebagai implementasi perjuangan partai sebagaimana arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Eri mengatakan, Megawati mengeluarkan tujuh perintah harian yang wajib dilaksanakan para kader PDIP, salah satunya program kerakyatan. Tujuh perintah harian itu dikeluarkan dalam rangka menggelorakan semangat Hari Ulang Tahun PDI Perjuangan ke-50 tahun pada 10 Januari 2022.
“Kami terus menggeber program kerakyatan sebagaimana perintah dan arahan Ibu Megawati. Ini kami lakukan secara konsisten sehingga semua program kerja diikhtiarkan untuk memberi dampai optimal ke masyarakat,” ujar Eri Cahyadi, Senin (9/1/2023).
Eri mengatakan, program tersebut salah satunya, program padat karya di seluruh kecamatan. "Program ekonomi kerakyatan berupa padat karya ini menjadi kunci utama keberhasilan Surabaya dalam membangkitkan ekonomi yang sempat terpuruk di masa pandemi Covid-19," kata Eri Cahyadi.
Saat itu, tepatnya pada 2020, pertumbuhan ekonomi terpuruk dan minus di angka -4,85 persen. Kemudian meningkat tajam di tahun 2021 hingga mencapai 4,29 persen atau meningkat sekitar 8 persen. Selanjutnya, pada 2022 naik lagi ke angka 7,17 persen atau naik sekitar 3 persen.
"Program padat karya ini sebagai langkah konkret perintah Ibu Megawati di poin enam. Dimana seluruh kader PDI Perjuangan wajib hadir di tengah rakyat melalui gerak kebudayaan membangun jati diri bangsa, gerakan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan gerakan meningkatkan taraf kehidupan rakyat," tutur Eri.
Soal keberagaman dan toleransi di Kota Pahlawan juga tak perlu diragukan. Seluruh umat beragama semua bergandengan tangan membangun Surabaya. Salah satu buktinya yakni keikutsertaan geraja mendukung program Dandan Omah atau renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu).
"Seluruh elemen di Surabaya bergerak ikut membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, pengangguran dan masalah lainnya. Program Surabaya bergerak melalui semua agama dan suku menjadi satu kekuatan besar di Surabaya. Yakni sesuai dengan pengamalan ideologi Pancasila dalam menjaga rasa kemanusiaan, kerukunan serta guyub rukun," katanya.
Pada 2023 ini, Eri Cahyadi berniat untuk bertemu dan berkumpul bersama para pemuka agama dalam merumuskan upaya menyejahterakan seluruh masyarakat Surabaya. Penyelesaian permasalahan tersebut akan merujuk pada data yang dimiliki Pemkot Surabaya.
“Sebetulnya secara bertahap kita sudah bertemu dengan semua agama, tapi pada 2023 ini kita akan berkumpul lagi semuanya. Kita berikan data, mau diapakan ini?. Di situ yang membuat kita sadar betul. Sebab, ini belum pernah dilakukan di mana pun,” ujarnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini, juga menggeber kerja bakti massal 'Surabaya Bergerak' diseluruh kecamatan dan kelurahan untuk membersihkan lingkungan. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat diimbau untuk turut serta bergotong royong membersihkan lingkungan sekitarnya.
"Program “Surabaya Bergerak” ini terbukti dapat menghidupkan kembali kerja bakti bersama di wilayah perkampungan. Poin ini juga ditekankan Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pada poin tiga yakni menggelorakan jiwa gotong royong guna menghapus paham indivualisme," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait