MAGETAN, iNews.id – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menggagas proyek “Selingkar Wilis” untuk kawasan Mataraman. Yakni konsep pengembangan dan pembangunan terpadu bagi daerah-daerah yang masuk dalam gugusan Mataraman mulai Kediri, Ponorogo, Nganjuk, Madiun, Magetan hingga Ngawi.
Emil menjelaskan, sebuah daerah akan sulit berkembang jika bergerak sendiri-sendiri. Karena itu, butuh penanganan terpadu untuk bisa maju bersama-sama. “Koneksi antarwilayah ini yang akan kami bangun. Konsep ini kami beri nama Selingkar Wilis,” ujar Emil di sela-sela konsolidasi politiknya dengan sejumlah warga dan pengurus Partai Golkar, di Magetan, Kamis (1/3/2018).
Sebelumnya, Emil juga getol memperkenalkan kawasan pengembangan Pesisir Selatan Jawa Timur dengan konsep Pelabuhan Perintis Nusantara. Beberapa daerah terutama kawasan selatan seperti Trenggalek, Pacitan, Tulungagung, Blitar, Malang hingga Banyuwangi masuk dalam lanskap
program unggulannya.
Bukan itu saja, Bupati Trenggalek nonaktif ini bahkan menjadi motor utama dalam program printisan Poros Maritim Nasional bersama sejumlah kepala daerah di Yogjakarta, Jawa Tengah hingga Jawa Barat tersebut.
Saat kunjungannya ke Magetan kali ini suami Arumi Bachsin didampingi di antaranya Calon Bupati Magetan Gus Amik, anggota DPR dari Partai Golkar Gatot Sudjito dan sejumlah tokoh masyarakat di sana.
Terkait pengembangan potensi lokal di Magetan, pakar studi pembangunan ini menyebut banyak kawasan yang bisa dikembangkan menjadi sentra pengembangan dengan produk yang lebih bersaing dan berkualitas.
“Di Plaosan (Magetan) saya dengar ada pasar sayur yang baik. Iniliah potensi-potensi yang saya lihat masih sangat bagus. Apalagi bila ini bisa masuk ke arah organik, tentunya bisa masuk ke pangsa premium,” kata lulusan doktor di kampus ternama di Jepang ini.
Ke depan, lanjut Emil, dengan potensi berupa bonus geografis yang sudah dimiliki masyarakat di kaki gunung ini bisa mengembangkan banyak hal lagi. “Industri ekstrak besar bisa dikembangkan dengan potensi-potensi tekhnologi seperti nano tekhnologi itu bisa membuat ekstrak-ekstrak herbal yang memiliki presisi tinggi untuk mendukung industri farmasi masa depan yang sangat potensial,” tandas Emil.
Industri berbasis pertanian kaki Gunung Lawu ini bisa menjadi daya dukung industri pariwisata di daerah ini. Magetan, kata Emil, ada Sarangan yang sebenarnya bukan hanya potensi wisata, melainkan agro dan tekhnologi manufaktur yang turunannya bisa difungsikan untuk mendorong idustri farmasi untuk kebutuhan medis.
Sementara itu, saat waktu shalat dan makan siang, Emil beserta rombongan sengaja menyempatkan diri singgah ke pesantren lagendaris di Magetan, yakni Pesantren Sabilul Muttaqin (PSM). Seperti di tempat lain, kehadiran Emil disambut hangat dengan permintaan berswa
foto. (ihya’ ulumuddin)
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait