Emil Dardak menjadi pembicara di Sarasehan Kebangsaan Pemuda Demokrat Jatim di Surabaya. (Foto: iNews.id/Ihya Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id – Bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) Jawa Timur (Jatim), Dua nilai penting yang ditanamkan pendiri bangsa ini diyakini menjadi solusi bangsa menghadapi persaingan global.

Emil menjelaskan, ideologi marhaenisme yang dikembangkan Presiden Soekarno sejatinya ingin mengajak bangsa Indonesia berdikari. Masyarakat mampu menciptakan sendiri apa yang dibutuhkan bukan membeli atau bahkan bergantung pada bangsa lain.

“Korea dan Taiwan misalnya, mereka memulai hampir sama dengan Indonesia di era tahun 1945. Tetapi penguasaan teknologi mereka jauh lebih baik. Mereka mampu membuat mesin sendiri untuk memenuhi kebutuhan industri. Sementara kita belum apa-apa,” kata Emil saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Kebangsaan yang digelar Pemuda Demokrat Jatim di Surabaya, Rabu, 27 Desember 2017 petang.

Sukses Korea dan Taiwan lanjut Emil yaitu buah dari kesungguhan mereka untuk bisa mandiri. Sehingga seluruh elemen bekerja keras dan belajar. “Ini yang harus dicontoh oleh genarsi milenial Indonesia. Pemuda sekarang harus handal. Progresif mengawal perubahan, berada di depan dan punya kualitas,” kata Bupati Trenggalek ini.

Menurut Emil, memulai budaya kemandirian bisa dilakukan dengan prinsip 3N (Niru, Niteni, Nambahi atau Modifikasi). Dia optimis generasi milenial sudah siap dengan itu karena mereka memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dan sudah memiliki pengalaman bekerja.

“Bonus demografi harus disiapkan dengan baik. Saya optimis Indonesia Emas 2045 bisa terwujud dari Jatim, sebab Jatim menguasai 15 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nasional,” kata suami artis Arumi Bachsin ini.

Dijelaskan Emil, saat ini  merupakan era disruption artinya tak ada kata mapan dan stabil dalam dunia ekonomi. Sebab banyak penemuan (inovasi) baru sehingga kemapanan itu bergantung pada adaptif inovation.

“Makanya saya ingin melihat bagaimana pemuda di desa yang masih kuat memegang teguh budaya kearifan lokal dan jiwa gotong royong, berinovasi pro rakyat sehingga menumbuhkan kota-kota baru yang lahir di dekat pedesaan. Dengan begitu, tinggal di desa bukan berarti terisolir perkembangan zaman,” ucapnya.

Diakui Emil, provinsi memiliki kewenangan yang lebih disbanding kabupaten atau kota jika mengacu pada Undang-Undang (UU) Pemerintahan Daerah. Karena itu provinsi juga harus bisa menggugah kabupaten/kota untuk bisa mengatasi masalah yang dihadapi sehari-hari. Misalnya kesulitan dalam mengawasi proyek fisik, ekologi dan platform-nya.

“Ini hanya bisa dilakukan provinsi karena resource dan pakar, itu tidak bisa dilakukan masing-masing kabupaten/kota sehingga provinsi harus bisa masuk ke sana, dan bisa diterapkan di seluruh kabupaten/kota,”imbuh peraih gelar doktor termuda di Jepang ini.

Sementara itu Penasehat Pemuda Demokrat Jatim Fandi Utomo mengatakan bahwa proyeksi Indonesia emas 2045 harus disiapkan mulai sekarang. Sebab pada 2020 Jatim akan mengalami bonus demografi sehingga nantinya posisi Indonesia bisa masuk 4 besar dunia baik dari sisi ekonomi maupun civilisation.

Faktanya, generasi milenial sudah duduk di kepemimpinan. baik di daerah maupun nasional. Emil salah satu perwakilan generasi milenial bisa mempersiapkan diri bersama-sama generasi Z lainnya. “Kami juga ingin mengukuhkan Emil sebagai anggota Kehormatan Pemuda Demokrat,” kata Fandi.


Editor : Muhammad Saiful Hadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network