MALANG, iNews.id - Proses evakuasi Mustofa, pria stroke berbobot 100 kg yang jatuh ke septic tank di Kota Malang berjalan dramatis. Kondisi Mustofa yang berpostur tubuh gemuk dan menderita sakit stroke menyulitkan petugas dalam proses evakuasi.
Petugas gabungan dari dinas kebakaran (damkar), Tagana, BPBD Kota Malang, dibantu warga sekitar harus bahu-membahu mengangkat korban dari dalam lubang. Petugas terpaksa mengangkat korban dengan tali katrol dari atas karena postur korban yang gemuk.
Beratnya tubuh korban membuat proses evakuasi memerlukan setidaknya 8 orang menarik korban dengan posisi berdiri dari dalam lubang, berdiameter lebar 1,5 meter dan kedalaman 7 meter. Tampak korban juga sudah dalam posisi lemas dengan kaki kanan tak bisa digerakkan, akibat penyakit stroke yang dideritanya ditambah terjerembab ke lubang.
Komandan regu (Danru) 3 Damkar Kota Malang Sunarko menyatakan, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 08.30 WIB dan langsung mendatangi lokasi kejadian.
Dia mengerahkan 8 personel Damkar Kota Malang untuk membantu proses evakuasi.
"Laporannya jam 08.30 WIB, Kita respon timenya 10 menit sampai nyalakan sirine, sampai lokasi," ucap Sunarko, Kamis (19/10/2023).
Dia mengakui, proses evakuasi korban diakui cukup memakan waktu lama. Sebab postur tubuh korban gemuk dengan berat mencapai 100 kilogram. Apalagi lokasi lubang yang berada di antara rumah padat penduduk, membuat petugas perlu berhati-hati agar lubang tidak semakin membesar.
"Kendalanya korban itu terkena stroke dan gemuk. Pakai peralatan tali, tripod untuk penyangga menurunkan, kita tarik pakai tali tampar. Lubangnya dalam sekitar 7 meter, lebar 1,5 meter," ujarnya.
Petugas sempat memberikan air minum dan oksigen tambahan untuk memberikan tenaga bagi korban. Setelah itu dibantu warga sekitar petugas bahu membahu menarik korban. Beruntung di lubang bekas septic tank itu gas beracunnya tidak ada, sehingga proses evakuasi tak perlu peralatan tambahan lagi.
"Sekitar 30 menit berjalan (proses evakuasi), tidak menimbulkan gas beracun kita berani tidak pakai (peralatan tambahan) kalau secara protokol harus pakai (peralatan tambahan) Karena di dalam kondisinya sadar, kita berani masuk dengan tanpa alat, aman. Beda kalau dia sudah pingsan ada indikasi gas beracunnya," katanya.
Setelah berhasil dievakuasi ke atas, petugas memberikan suplai oksigen tambahan dan langsung membawanya ke mobil ambulan. Terlihat kondisi korban sudah lemas, meski posisinya masih sadar.
"Alhamdulillah dia sadar ketika kita naikkan, kita bawa ke RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) Malang," kata dia.
Keponakan korban, Khoirul Anam menuturkan, pamannya Mustofa memang memiliki postur tubuh gemuk dengan berat mencapai 100 kilogram dan menderita stroke.
"Sehari-hari itu sering bersih-bersih, terus tadi jatuh. Memang gemuk dan stroke, makanya agak kesulitan tadi ngangkatnya," ujar Anam.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait