GRESIK, iNews.id - Terdakwa pembuang bayi di tong sampah Desa Bringkang, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Hardiyaning Astiti Eka dituntut 5 tahun penjata. Tuntutan itu dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Salvida Putri dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Gresik, Kamis (2/9/2021).
Salvida mengatakan, terdakwa Hardiyaning terbukti secara sah melakukan tindak pidana membuang bayi yang tak lain cucunya sendiri ke tempat sampah, sehingga itu membuat bayi tak berdosa itu meninggal dunia.
"Menutut terdakwa lima tahun penjara sebagaimana diatur dalam Pasal 306 ayat (2) KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP," katanya.
Mendengar tuntutan itu, langsung tertunduk lesu. Dia mengku menyesal di hadapan majelis hakim dan memohon maaf.
Kuasa hukum terdakwa, Muhammad Fatkhur Rozi didampingi M Nur Sholihin, memohon keringanan hukuman kepada majelis hakim. Pasalnya hukuman yang dituntut jaksa terlalu berat. "Tuntutan jaksa terlalu berat bagi terdakwa. Kami akan lakukan pembelaan pada sidang selanjutnya," kata kuasa hukum terdakwa, Muhammad Fatkhur Rozi.
Kendati demikian, terdakwa bersama putrinya harus menanggung perbuatan tersebut. Mereka diadili secara terpisah di Pengadilan Negeri Gresik.
Diketahui, kasus yang sempat menghebohkan itu terjadi pada tanggal 10 Maret 2021. Saat itu warga Bringkang menemukan sosok bayi dalam kardus dan kresek di tong sampah.
Bayi malang itu pertama kali ditemukan Sutanto seorang penjaga makam desa setempat. Saat itu dia yang sedang membersihkan makam lalu curiga terdapat kantong plastik besar berwarna merah. Kemudian pria 58 tahun itu menghampiri tong sampah.
Saat mengecek isi kantong plastik itu, Sutanto langsung terkejut. Sebab di dalamnya ada kardus berisi bayi masih bewarna merah lengkap dengan tali pusar. Bayi tersebut kondisinya telanjang tidak diselimuti. Diduga bayi tersebut sengaja dibuang oleh orang tuanya.
Bayi berjenis kelamin perempuan belakangan diketahui meninggal dunia. Tim medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menyebut sudah kritis saat dirujuk ke rumah sakit.
Bayi tersebut sudah dalam kondisi berwarna kebiruan dan mengalami gejala hipotermia. Tim medis sudah melakukan berbagai upaya, tapi gagal menolong keselamatan sang bayi.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait