Petugas Ditreskrimsus Polda Jatim saat memusnahkan 70 ton bawang bombay ilegal di TPA Benowo, Surabaya. (Foto: iNews.id/Ihya' Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim memusnahkan 70 ton bawang bombay ilegal di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Jumat (29/6/2018). Bawang tersebut adalah hasil penyitaan dari pengungkapan impor bawang ilegal dari India ke Surabaya, pada 2 Mei 2018 lalu.

Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Agus Santoso menjelaskan, bawang ini disita karena dinilai telah melanggar Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No105, tentang Aturan Impor Bawang. "Ya, ini ilegal karena melanggar aturan. Tapi kalau lebih dari 5 cm, ini harus diketahui bahwa mengimpor boleh. Tapi size-nya harus lebih dari 5 cm," katanya.

Kasus yang saat itu ditangani oleh Tim Satgas Pangan Polda Jatim tersebut, terungkap saat mengecek di pasar Pabean Cantikan Surabaya. Petugas kemudian mendapati, jika bawang itu berasal dari gudang importir di Jalan Kasuari Surabaya. "Direskrimsus Polda Jatim pada beberapa bulan yang lalu telah mengamankan 70 ton bawang merah impor, bawang bombai. Dan ini sudah membusuk karena sudah 1,5 bulan yang lalu," ujarnya.

Seperti diketahui, saat diamankan tersebut, kondisi stok bawang di Surabaya dan Jatim pada umumnya sangat mencukupi, sehingga tambah Agus, berdasarkan Permentan No 105 importir dilarang mengimpor bawang untuk diameter dibawah 5 cm.

"Oleh sebab itu, Permentan 105 ini untuk sizenya yang boleh masuk diatas 5 cm, karena bawang merah produksi kita ini ukurannya kecil-kecil. Maka dari ini untuk menjaga kestabilan harga, dan menjaga petani kita, dikeluarkan Permentan ini," katanya.

Sementara itu, meski barang bukti yang telah membusuk tersebut dimusnahkan, Agus menegaskan jika perkara hukum atas kasus ini tetap diproses. Tersangkanya adalah direktur PT JS. "Kemarin, Menteri Pertanian juga menyatakan bahwa ada 5 perusahaan yang di-black list karena melakukan impor bawang bombay dengan ukuran di bawah 5cm," katanya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network