JAKARTA, iNews.id – Dua jembatan gantung yang menghubungkan antardesa di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, selesai dibangun. Kedua jembatan itu, yakni Jembatan Gantung Banjarsari II dan Kendungbendo dengan panjang masing-masing 120 meter dan lebar 1,8 meter.
Kedua jembatan tersebut menggantikan jembatan antardesa yang sebelumnya hanyut diterjang banjir besar pada 28 Desember 2017 lalu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan kedua jembatan dilakukan dalam satu paket kontrak dengan total biaya sebesar Rp6,08 miliar yang bersumber pada APBN tahun 2018.
“Jembatan gantung itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama untuk menggantikan jembatan “Indiana Jones”. Kita harapkan ke depan tidak ada lagi anak-anak sekolah yang bergelantungan seperti “Indiana Jones,” kata Menteri Basuki dalam rilis yang diterima iNews.id, Minggu (13/1/2019).
Menurut Basuki, dua jembatan gantung itu dibangun pada Agustus 2018 dan rampung pada Desember 2018 dengan kontraktor PT Cahaya Agung Perdana Karya. Dua jembatan gantung itu, kata dia, dirancang secara matang, mulai dari pemilihan material hingga penerapan teknologi yang berkualitas.
Penggunaan material jembatan gantung seperti baja, kabel, dan baut juga menggunakan produk lokal dalam negeri yang dibuat di Indonesia. “Konstruksi yang digunakan tipe rigid dan hanya dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua,” ucapnya.
Dia menjelaskan, Jembatan Gantung Banjarsari II menghubungkan Desa Banjarsari dengan Desa Semanten, Pacitan. Sementara Jembatan Kendungbendo menghubungkan 3 dusun di Desa Kedungbendo dengan Kota Kecamatan Arjosari.
Basuki mengatakan, keberadaan jembatan gantung sangat membantu masyarakat karena geografis wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah dan sungai. “Secara fisik, kondisi ini terkadang memisahkan lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan,” ujarnya.
Kehadiran dua jembatan gantung tersebut sudah sangat dinanti masyarakat untuk kembali meningkatkan konektivitas antardesa di willayah tersebut. Selain menjadi akses penghubung antardesa, jembatan gantung juga diharapkan menggerakkan ekonomi perdesaan dan menjadi objek wisata desa.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait