Seluruh bangunan atap SLB ambruk. Kayu penyangga atap utama dan teras patah. (Foto: iNews.id/Sholahudin)

MOJOKERTO, iNews.id - Ruang kelas Sekolah Luar Biasa (SLB) Harapan Mulia di Desa Dawarblandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto ambruk. Satu dari dua atap gedung sekolah itu ambrol setelah hujan deras disertai angin kencang menerjang. 

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sebab, sejak setahun terakhir tidak aktivitas di gedung tersebut. Seluruh siswa belajar secara daring karena pandemi. 

"Gedungnya itu roboh kemarin barengan sama banjir di kawasan Dawarblandong. Pas hujan deras sama anginnya kencang. Tapi memang gedungnya itu sudah lama tidak dipakai. Hanya dipakai guru-guru saja untuk pertemuan," kata wali murid Juni Sariyah, Rabu (20/1/2021). 

Ketua Yayasan YPD Harapan Mulia Agus Siswahyudi mengatakan, bangunan tersebut merupakan bangunan awal berdirinya SLB tersebut sejak tahun 1971, sehingga kondisi banguna sudah tua dan terkesan tak terawat. 

"Memang sebelum ambrol, aktivitas sekolah sudah dipindahkan ke gedung baru. Sebelahnya, pas akhir tahun 2019 lalu, kami selesai bangun gedung baru. Kegiatan juga otomatis banyak dipindahkan ke sana,” katanya. 

Sebelum bangunan lama rusak, memang pihaknya sudah mengajukan gedung baru ke Dinas pendidikan Provinsi jawa timur. Baru terealisasikan di tahun 2019. Agus menyebutkan dia mengajukan batuan sebesar Rp300 juta untuk biaya pembangunan gedung baru tersebut. 

Rencananya bangunan awal tersebut akan diratakan. Selanjutnya  pihak yayasan akan menindaklanjuti dengan laporan dan pengajuan proposal untuk pembangunan ulang pada gedung tersebut. 

Diketahui, di SLB tersebut terdapat 20 siswa penyandang disabilitas. Mereka terdiri atas siswa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network