MOJOKERTO, iNews.id – Dua pendaki Gunung Penanggungan, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) ditemukan selamat di puncak, Senin (6/7/2020) siang setelah dikabarkan hilang. Remaja asal Surabaya ini mengaku terkendala cuaca, sehingga tidak berani turun gunung.
Yahya Muchyiddin (27) warga Kecamatan Sambi Kerep dan Meilani Dwi Krismonika (22) warga Desa Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya dikabarkan hilang sejak Minggu malam. Kabar hilangnya kedua pendaki sontak menggegerkan warga sekitar pos pendakian Gunung Penanggungan di Dusun Telogo, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Kabar ini juga sempat beredar luas di media sosial.
Sebelum kedua pendaki naik ke puncak Gunung Penanggungan, mereka melapor ke Pos Telogo pada Sabtu (4/6/2020) malam. Keduanya seharusnya turun pada Minggu siang atau sore.
Namun, hingga Minggu malam keduanya tidak kunjung turun. Bahkan petugas Pos Telogo kehilangan kontak. Pihak pos selanjutnya melapor ke perangkat desa dan meneruskan ke kepolisian.
Selanjutnya warga, penjaga pos, relawan dan petugas kepolisian mendatangi lokasi dan melakukan pencarian ke Puncak Gunung Penanggungan. Hingga akhirnnya petugas menemukan keduanya masih berada di puncak gunung.
Kedua pendaki mengaku tidak segera turun karena terkendala cuaca buruk dan bekal yang mereka bawa masih cukup.
Salah satu pendaki, Yahya Muchyiddin mengatakan, dia dan rekannya mulai mendaki gunung Sabtu pukul 23.30 WIB. Sampai di Pos Candi Wayang hari Minggu sekitar pukul 01.00 dini hari.
Setelah istirahat, keduanya melanjutkan perjalanan dengan santai hingga mencapai puncak pukul 05.30 pagi. Keduanya berencana turun gunung pada sore hari.
“Rencana mau turun sore tapi anginya kencang, kita nge-camp lagi semalam karena logistik kita cukup. Sekitar pukul 09.00 WIB kondisi cuaca baik, lalu kita turun. Ya baru tahu di atas Candi Wayang ada petugas yang kasih tahu,” katanya.
Sementara itu Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexander memastikan kedua kondisi pendaki dalam kondisi selamat dan hanya luka ringan dan kelelahan. Peristiwa ini terjadi karena ada salah komunikasi antara dua pendaki dan pihak pos pendakian Telogo.
“Awalnya mendapat laporan dari masyarakat, ada pendaki hilang kontak. Seharusnya hari Minggu sudah turun, namun tidak ditemukan.Tim dari TNI-Polri dan unsur relawan melakukan pencairan. Alhamdulilah hanya miss komunikasi seharusnya turun tapi karena cuaca buruk tertahan di atas,” katanya.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait