SURABAYA, iNews.id - Ikon Pantai China di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berupa Rumah Apung bergeser sejauh 1 km ke bibir pantai. Pergeseran terjadi akibat gelombang tinggi yang menerejang wilayah setempat.
Salah satu saksi mata, Jaka, mengatakan, insiden hanyutnya rumah apung terjadi pada Kamis (10/12/2020), sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. Saat itu kondisi air laut sedang pasang.
"Rumah apung itu sempat tersangkut beberapa kali sebelum kandas di pantai. Saya khawatir akan menghantam rumah saya makanya saya ikuti terus dengan lampu senter," tutur Jaka.
Selain kandas di pantai, kata Jaka, kondisi rumah apung itu juga rusak parah, seperti rantai besi yang patah, rusak dan berkarat. Tak hanya itu, pengapung rumah juga berserakan di lokasi kandas.
Upt PU Bawean Mohammad Zen mengatakan, kejadian itu sudah dilaporkan ke Dinas PU Kabupaten Gresik dan telah diajukan perbaikan ke pemerintah setempat.
“Rekanan yang mengerjakan proyek bangunan itu pak Lutfi, dan sudah mengurus ke Pulau Jawa,” katanya melalui selulernya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik Gunawan Setijadi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan tentang terdamparnya Rumah Apung Pantai China di Desa Telukjatidawang, dan telah mengambil langkah mengamankan agar tidak bertambah rusak.
"Anggaran untuk perbaikan belum diusulkan dan belum ada pembiayaan. Sementara diamankan ke pinggir pantai dulu,” kata Gunawan.
PU Gresik, kata dia, juga akan melakukan survei proyek rumah apung yang terdampat itu dan melihat apa saja yang rusak, dan segera diperbaiki.
"Nantinya kami programkan di perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (P-APBD) atau perubahan anggaran keuangan (PAK)," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait