Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: dok.pri).

SURABAYA, iNews.id – Suhu politik jelang Pemilihan Wali Kota Surabaya 2020 terus menghangat. Meskipun masih berlangsung 9 Desember mendatang, berbagai manuver mulai bermunculan.

Salah satunya diletupkan Gerakan Arek Suroboyo (GAS). Komunitas anak muda yang dimotori putra Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad Bernardi, mendeklarasikan dukungan kepada Eri Cahyadi.

Eri yang saat ini menjabat kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu dinilai pantas menggantikan Risma. Eri disebut Fuad sebagai sosok teknokrat yang telah teruji dan memiliki jiwa kerakyatan.

"Selain memahami tujuan dan cita cita pembangunan Surabaya, Pak Eri juga memahami betul bagaimana program Bu Risma selama ini. Secara strategis maupun teknis, Pak Eri Cahyadi sangat ideal menjadi wali kota Surabaya ke depan," kata Fuad di Surabaya, Minggu (23/8/2020).

Sokongan untuk Eri maju di Pilwalkot Surabaya bukan kali ini terjadi. Sebelumnya sejumlah relawan dan kelompok masyarakat juga mendorong dia tampil ke gelanggang pilkada untuk merebut pucuk pimpinan birokrasi Surabaya sepeninggal Risma nanti.

Siapa Eri Cahyadi?

Arek Suroboyo kelahiran 27 Mei 1977 ini merupakan birokrat karier. Anak dari pasangan Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah ini menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebagaimana ayahnya yang juga seorang abdi negara. Jabatan terakhir ayahnya yakni kepala sub bagian keuangan di Pemkot Surabaya.

Eri merupakan tiga bersaudara lulusan sarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada 1999. Sebelum menjadi PNS, ternyata dia pernah bekerja sebagai konsultan.

“Bekerja sebagai konsultan di Jakarta 1999-2001. Panggilan orang tua akhirnya membuat mendaftar sebagai Pegawai Negeri lewat Umum (CPNS),” kata Eri mengisahkan profilnya yang ditulis pada laman pribadi, dikutip Senin (24/8/2020).

Dia lolos tes dan diterima sebagai PNS pada 2001. Penugasan pertamanya di dinas bangunan Pemkot Surabaya. Karier Eri sangat moncer.

Pada usia 34 tahun dirinya telah dipercaya sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang. Kecemerlangan itu tampaknya yang membua Risma semakin percaya dan menjadi salah satu pegawai andalannya.

Pada 13 Januari 2018, Risma melantik Eri sebagai Kepala Bappeko. Jabatan ini sebelumnya dibiarkan lowong beberapa bulan. Risma mengaku butuh orang tepat untuk mengisi jabatan itu karena Bappeko sangat strategis dalam penataan pembangunan Kota Pahlawan.

Sejak itu, Eri pun disebut-sebut sebagai orang kepercayaan Risma. Terlebih wali kota perempuan pertama Surabaya itu dulunya juga lama mengemban jabatan kepala Bappeko.

Putra Risma boleh saja mendukung, namun realitas politik menunjukkan belum ada partai politik yang resmi mengusungnya. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang disebut-sebut potensial menjagokan Eri juga belum mengumumkan rekomendasinya.

“Kami masih finalisasi,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat pembukaan Sekolah Partai Angkatan I di Jakarta, Jumat (21/8/2020).

Pada 17 Januari 2020 Eri memenuhi undangan Bawaslu Surabaya. Saat itu dia dipanggil Bawaslu terkait banyaknya spanduk dukungan dari warga yang menginginkan dia maju sebagai calon wali kota Surabaya. Bawaslu perlu memanggil terkait dengan tahapan pemilu serta dugaan mobilisasi karena dia merupakan pejabat publik.

Dalam pemanggilan itu Eri menegaskan dirinya tidak tahu-menahu dan tidak pernah memerintahkan siapa pun untuk membuat spanduk atau poster dukungan. Dirinya juga tidak melamar atau mendaftar ke partai politik manapun untuk maju Pilwalkot Surabaya 2020.


Editor : Zen Teguh

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network