SURABAYA, iNews.id - Dewan Pendidikan Kota Surabaya mengevaluasi beberapa sekolah swasta di sana yang tiap tahun kekurangan siswa. Hasil evaluasi tersebut akan diserahkan kepada Pemkot Surabaya untuk dilakukan pembenahan.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Martadi mengatakan, adanya beberapa aspek yang belum terpenuhi menjadi penyebab sebuah lembaga pendidikan swasta itu kekurangan siswa. Di antaranya, letak sekolah yang kurang strategis, zonasi tempat, pelayanan pendidikan dan lokasi sekolah yang tidak ditopang dengan anak seusia itu.
"Ada fenomena di Surabaya, beberapa sekolah yang biaya masuknya siswa gratis. Tetapi ada beberapa sekolah yang biaya masuknya lebih mahal," katanya di Surabaya, Minggu (19/8/2018).
Dia mencontohkan, ada salah satu sekolah dasar yang siswanya tiap tahun menurun meskipun lokasinya strategis. Sekolah tersebut berada di pusat kota atau tepatnya di depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
"Itu sekolah bagus tapi setiap tahun siswanya menurun. Ini karena di sekitar Grahadi tidak ada sekolah menengah pertama," katanya.
Selain itu, lanjut Martadi, adanya tren orang tua di Surabaya menyekolah anaknya ke "boarding school" (sekolah dengan tinggal di asrama) seperti yang ada di Sidoarjo, Malang dan Pasuruan. "Ada juga sejumlah sekolah swasta yang tiap tahun jumlah siswanya bertambah. Artinya ini kepercayaan orang tua terhadap sekolah itu tinggi," ujarnya.
Menurut dia, orang tua zaman sekarang lebih mengetahui mana sekolah swasta yang bermutu dan berkualitas buat anaknya. "Makanya sekolah yang tidak bermutu akan ditinggal orang tua siswa," kata Martadi.
Untuk itu, yang perlu dilakukan oleh pemerintah memperbaiki kualitas sekolah negeri dan swasta, baik dari segi sarana dan prasarana, maupun pelayanan pendidikan.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan pihaknya akan mengevaluasi adanya sejumlah sekolah swasta di Surabaya yang mengalami kekurangan siswa baik dari segi sarana prasarana maupun pelayanan pendidikan.
"Kami lihat dari sisi pelayanannya. Kalau sekolah itu pelayanannya baik, Insya Allah pasti banyak siswanya. Harusnya pihak sekolah swasta memahami itu," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, salah satu program Pemkot Surabaya pada 2019 adalah seluruh sekolah baik itu SD maupun SMP harus tersentuh dengan pembangunan, salah satunya merehabilitasi dan menambah jumlah kelas serta perbaikan kamar mandi atau pengecatan. "Kami memiliki anggaran, fisik maupun pelayanan di sekolah," katanya.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait