JEMBER, iNews.id – Aksi demonstrasi ribuan mahasiswa menolak UU Cipta Kerja di Jember, Jawa Timur (Jatim) ricuh. Massa marah lantaran anggota DPRD Jember enggan menemui peserta aksi.
Massa yang marah melempari kantor DPRD Jember dengan batu. Akibatnya, banyak kaca jendela pecah.
Tak hanya itu, pendemo juga merusak kawat berduri yang dipasang polisi di depan kantor DPRD Jember. Perusakan kawat berduri ini dilakukan usai korlap aksi berorasi menolak UU Cipta Kerja.
Polisi berupaya untuk menenangkan amarah pendemo. Sayang, suasana makin memanas lantaran peserta aksi tetap beringas.
Aprat keamanan pun tetap berjaga di depan kantor DPRD Jember dari kemungkinan adanya pendemo yang meringsek masuk.
Tak ingin aksi berubah makin anarkis, Ketua DPRD Jember, Itqon Syauqi akhirnya bersedia menemui ribuan pendemo di luar kantor. Mereka lantas membuat nota kesepakatan bermaterai yang intinya akan meneruskan aspirasi mahasiswa ke DPR pusat secepatnya.
“DPRD Jember terbuka bagi siapa saja yang akan menyuarakan aspirasinya termasuk mahasiswa. Namun lebih bijak jika disampaikan secara dialogis dan tidak mengarah anarkis,” katanya.
Korlap aksi, Andik mengatakan, mahasiswa tidak ada tuntutan lain selain cabut omnibus law yang mengebiri rakyat. “Ada banyak pasal yang tidak berpihak kepada rakyat terutama para pekerja,” katanya.
Atas kesepakatan itu, para pendemo menjadi lebih tenang. Meski demikian, mereka tetap meminta hasil atas tuntutan mahasiswa yang dijembatani DPRD Jember ke DPR pusat dalam beberapa hari ke depan.
Setelah menyampaikan aspirasinya dan ditemui ketua DPRD Jember, peserta aksi mulai membubarkan diri dengan tertib.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait