MALANG, iNews.id – Aksi demonstrasi solidaritas atas kematian driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang digelar di Kota Malang, Jawa Timur berakhir ricuh. Belasan orang dilaporkan mengalami luka, baik dari massa pendemo maupun aparat keamanan TNI-Polri saat aksi tersebut, Jumat (29/8/2025) malam.
Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa korban terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Gas air mata yang ditembakkan aparat bahkan sempat masuk ke area rumah sakit yang berada tepat di seberang Polresta Malang Kota.
Beberapa korban terlihat harus dibopong menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSSA. Mereka mengeluhkan sesak napas, sementara sebagian lainnya mengalami luka di kepala akibat lemparan batu dan botol kaca.
Seorang anggota TNI juga dilaporkan terluka di bagian kepala. Korban langsung dibawa masuk ke IGD RSSA bersama dua demonstran lainnya untuk mendapatkan perawatan medis.
Kasubbag Humas RSSA Malang Donny Iryan Vebry Prasetyo, membenarkan adanya korban luka yang masuk ke rumah sakit.
“Ada 17 pasien yang masuk IGD RSSA semalam, namun pagi ini tinggal 2 orang. Satu masih observasi di IGD, satu lagi dirawat inap untuk perawatan selanjutnya,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
Donny memastikan, tidak ada kerusakan fasilitas maupun pelayanan medis yang terganggu meski gas air mata sempat masuk area rumah sakit.
“Tidak ada kerusakan imbas unjuk rasa, gas air mata sempat masuk area. Namun Alhamdulillah tidak ada yang terdampak langsung,” katanya.
Aksi solidaritas untuk almarhum Affan Kurniawan awalnya berlangsung damai di Alun-Alun Merdeka Kota Malang, Jumat sore. Ribuan massa dari berbagai elemen mahasiswa, buruh hingga komunitas ojol menggelar doa bersama, menyalakan lilin dan membawa bunga duka cita.
Setelah itu Kapolresta Malang Kota juga sempat menemui demonstran sebanyak dua kali dan sempat menyampaikan permintaan maaf ke massa ojol. Setelah itu massa ojol yang sempat tegang, akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 20.00 WIB.
Namun setelah aksi damai bubar sekitar pukul 20.00 WIB, sekelompok massa tak dikenal memicu kericuhan. Mereka merusak water barrier, baliho hingga lampu jalan di depan Mapolresta Malang Kota.
Massa juga membakar sejumlah benda, memblokade Jalan Jaksa Agung Suprapto, serta menyalakan petasan dan kembang api ke arah dalam Mapolresta. Kota Malang sempat mencekam hingga Sabtu dini hari sebelum aparat berhasil memukul mundur massa.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait