Demo massa dan aksi teatrikal yang mendesak Polri usut tuntas kasus dugaan penyebaran hoaks para tokoh elite nasional di Mapolrestabes Surabaya. (Foto: iNews.id/Ihya Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id - Kasus kebohongan Ratna Sarumpaet dan penyebaran hoaks yang melibatkan sejumlah tokoh elite nasional memantik reaksi keras masyarakat Jawa Timur (Jatim). Ratusan massa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Jatim Antihoaks turun ke jalan dan menggelar aksi di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (5/10/2018). Mereka berorasi dan mendesak Polri mengusut tuntas kasus penyebaran hoax tersebut.

"Kami kecewa pada elite politik yang menyebar hoax. Hanya satu kata, beliau bukan wakil rakyat, beliau perusak bangsa. Kami pemuda antihoaks mengutuk keras kejadian yang sudah melukai rakyat Indonesia, khususnya di Jawa Timur," kata salah satu koordinator aksi M Taufik di Surabaya, Jumat (5/10/2018).

Tak hanya berorasi, mereka juga menggelar teatrikal dengan mengenakan topeng para tokoh elite politik yang diduga menyebarkan kabar hoaks. Tokoh politik itu di antaranya Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Amien Rais, Fadli Zon, Rachel Maryam, Danhil dan Ratna Sarumpaet.


Mereka juga membentangkan berbagai poster berisi tuntutan agar para tokoh tersebut segera diusut dan ditangkap. “Kami mendukung Polri untuk mengusut tuntas dan harus menegakkan UU ITE. Kami para pemuda hanya bisa menangis dan meluapkan emosi kepada bapak polisi," ujarnya.


Peserta aksi juga meminta Polri tidak perlu takut para tokoh politik yang terlibat dalam penyebaran kabar hoaks dalam hal proses hukum. "Mereka merupakan penyebar hoaks. Sesuai KUHP, polisi harus segera menangkap mereka. Karena di mata hukum semua sama. Jangan takut pak polisi," ucap Taufik.

Selain aksi teatrikal, mereka juga membakar ban dan melempar semua foto para politikus yang sebelumnya dipasang di muka para masa yang melakukan aksi.

Sementara itu pantauan di lokasi, aksi yang dilakukan di depan pintu masuk Mapolrestabes Surabaya mendapat penjagaan ketat dari petugas. Aksi ini sempat membuat arus lalu lintas tersendat.


Wakapolda Jatim Brigjen Mohammad Iqbal yang menemui para massa mengatakan, aksi masyarakat ini akan diteruskan ke Mabes Polri untuk ditindaklanjuti. "Tuntutannya sudah kami terima dan akan kami teruskan ke Mabes Polri. Nanti dari Mabes Polri akan diteruskan ke Polda terkait, apakah proses hukum berada di Polda Metro Jaya atau Polda lain," kata Iqbal.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network