Suasana debat publik sesi 2 Pilwali Surabaya, Rabu (18/11/2020).(Foto: Sindonews/Aan Haryono)

SURABAYA, iNews.id - Dua pasangan calon (paslon) Wali Kota Surabaya memilih cara berbeda untuk menyejahterakan masyarakat Surabaya. Paslon Eri Cahyadi-Armuji memilih untuk mendirikan akademi Surabaya. Sementara Paslon Machfud Arifin-Mujiaman memilih untuk mendekatkan diri ke masyarakat dengan cara berkantor di 105 kelurahan secara bergiliran.

“Ada perencanaan di akademi, mereka akan menambah serapan tenaga kerja,” kata Eri Cahyadi dalam debat publik yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (18/11/2020) malam.

Langkah ini, kata Eri, juga didukung dengan kemudahan investasi, sehingga ada berbagai kesempatan bagi warga Surabaya untuk bekerja.

Selain fokus dalam serapan tenaga kerja, Eri juga menegaskan diri dalam komitmen mereka pada para lanjut usia (lansia). Keberadaan lansia menjadi bagian dari Kota Surabaya yang perlu diberikan perhatian lebih. “Kami tak hanya membantu permakanan (program pemberian makanan), tapi juga akan mendatangkan dokter ke rumah-rumah lansia,” katanya.

Eri juga memastikan untuk membangun dua rumah sakit baru di Surabaya. Pelayanan kesehatan menjadi penting sebagai penunjang pelayanan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Bahkan, pihaknya juga siap untuk mengratiskan listrik dan air bagi para lansia. Semua kebutuhan itu akan ditanggung oleh pemerintah. Sekaligus memastikan mereka bisa hidup nyaman di Kota Pahlawan.

Sementara itu, Machfud Arifin melihat perhatian pemkot pada lansia masih belum merata. Buktinya masih banyak lansia di dekat Terminal Joyoboyo yang tidur di jalanan. Termasuk juga balita-balita yang mengalami stunting.

Parahnya lagi, saat ini Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Surabaya mencapai 700.000 jiwa. Untuk mengurangi beban masyarakat miskin, pihaknya memastikan pendidikan gratis dan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).

“Kami akan memberikan BLT per KK Rp1 juta. Sementara untuk kampung-kampung, kamu juga memberikan bantuan Rp150 juta per RT,” kata Machfud.

Untuk terus memahami kondisi masyarakat, pihaknya berjanji untuk berkantor di 105 kelurahan secara berkala. Sehingga semua kebutuhan masyarakat bisa diserap dengan cepat. “Kami tentu prihatin masih banyak warga di Surabaya yang tak memiliki jamban,” tuturnya.


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network