Aktivis PMII Banyuwangi demo di depan Kantor Bupati untuk menanyakan transparansi dana penanganan Covid-19. (Foto: iNews/Eris Utomo)

BANYUWANGI, iNews.id - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) meluruk kantor pemerintah kabupaten (pemkab) setempat. Kedatangan mereka untuk menemui Bupati Banyuwangi, Abdulah Azwar Anas dan menanyakan transparasi alokasi anggaran Covid-19.

Kedatangan para aktivis mahasiswa pada Kamis (8/10/2020) siang ini untuk menanyakan pembengkakan anggraan Covid-19. Sebelumnya anggaran Covid-19 sebesar Rp78 miliar membengkak menjadi Rp100,3 miliar.

Aksi ini berlangsung ricuh lantaran mahasiswa berupaya menerobos masuk ke dalam kantor bupati Banyuwangi. Mereka menggoyang pintu gerbang yang telah dijaga ketat aparat kepolisian dan Satpol PP.

Ketua PMII Banyuwangi, Achmad Faisal mengatakan, mahasiswa menilai anggaran penanganan Covid-19 tidak transparan. Pembengkakan anggaran juga terjadi secara tiba-tiba.

Mahasiswa mensinyalir dana tidak dialokasikan dengan benar dan cenderung hanya pencitraan bupati semata.

Transparansi tentang kemana saja dana penanganan Covid-19 ini dialokasikan, itu yang belum ada. Hal-hal yang dilakukan bupati juga lebih bersifat politis,” katanya.

Usai melakukan orasi yang mendapatkan penghadangan aparat kepolisan dan Satpol PP, puluhan aktivis mahasiswa tersebut membubarkan diri. Meski demmikian, mahasiswa akan kembali melakukan aksi demo dengan jumlah lebih banyak bila Bupati Banyuwangi, Abdulah Azwar Anas tidak segera memberikan jawaban.


Editor : Umaya Khusniah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network