SURABAYA, iNews.id - Puluhan kapal layar motor yang mengangkut bahan pokok, dengan tujuan Indonesia bagian timur, tertahan di Pelabuhan Rakyat Kalimas, Tanjung Perak, Surabaya, Jumat (8/12/2017) pagi. Kapal-kapal ini tidak berani berangkat lantaran gelombang di laut masih tinggi.
Tinggi gelombang laut yang dapat mencapai tiga meter dinilai berbahaya, khususnya bagi kapal bertonase kecil. Akibatnya kapal tersebu akhirnya menunda keberangkatnya, demi alasan keselamatan.
Puluhan kapal layar motor ini diperkirakan akan tertahan selama dua minggu di pelabuhan. Hingga kini, cuaca di laut masih tidak menentu. Bahkan, gelombang tinggi mencapai tiga meter terjadi di berbagai perairan yang jadi rute mereka, yakni, Laut Jawa, Lombok dan perairan Bali.
Tingginya gelombang laut, membuat kapal layar motor yang sedianya mengangkut bahan pokok dengan tujuan, Maluku , Jayapura dan Sulawesi, ini memilih sandar di Pelabuhan Tanjung Perak. Mereka khawatir, jika tetap memaksakan melaut, keselamatan kapal bisa terancam.
Abda Haji, salah satu kru kapal tujuan Maluku mengaku, dirinya tak berani melaut lantaran khawatir dengan cuaca buruk dan gelombang tinggi di tengah laut. Dia pun memilih sandar di pelabuhan demi keselamatan.
“Padahal seharusnya dua minggu ini sudah sampai di tujuan. Karena penundaan ini, kebutuhan akomodasi menjadi membengkak,” ucapnya.
Abda mengaku pihaknya sudah menerima himbauan dari pihak Syahbandar Tanjung Perak, agar waspada dengan cuaca untuk berlayar pada bulan ini.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gelombang tinggi masih akan terjadi hingga sepekan ke depan. Di sejumlah titik gelombang tinggi bahkan mencapai empat meter. Beberapa di antaranya yakni Laut Andaman bagian barat , Samudera Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai , serta Samudera Pasifik Timur Filipina.
Sementara itu, di sejumlah titik diperkirakan akan mengalami hujan lebat dengan potensi badai. Diantaranya yakni, Laut Natuna, Laut Jawa bagian Timur, Perairan Kalimantan Barat, Perairan Masalembo, Perairan Sulawesi Selatan, Perairan Sulawesi Tenggara dan Pulau Buton, Laut Sawu.
Selain itu, hujan lebat juga diperkirakan terjadi di Perairan Pulau Sumba, Perairan Selatan Pulau Buru dan Pulau Seram, Laut Aru, Perairan Utara Kepulauan Kai dan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Raja Ampat, Perairan Sorong, Perairan Biak, Samudera Pasifik Utara Papua Barat.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait