PROBOLINGGO, iNews.id – Aksi penculikan anak di Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), meresahkan para siswa, orang tua dan guru. Polsek dan Muspika Kraksaan menggelar sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk mengantisipasi aksi penculikan, Kamis (13/2/2020).
Sosialisasi ini juga digelar setelah kasus percobaan penculikan yang dialami salah satu siswi kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kandang Jati Kulon 1, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Hingga kini, siswi bernama Claudia Mesiya Dwi Ariani itu juga masih trauma.
Claudia yang lolos dari aksi kejahatan tersebut menceritakan pengalamannya yang nyaris menjadi korban penculikan. Warga Perum Asabri Desa Kandang Jati, Kecamatan Kraksaan itu awalnya berangkat dari rumahnya ke sekolah pada pukul 06.20 WIB dengan berjalan kaki.
Saat korban sampai di depan gudang tembakau yang tak jauh dari rumahnya, tiba-tiba sebuah mobil Toyota Avanza hitam yang melaju dari belakang berhenti di dekatnya. Di dalam mobil ada empat orang penumpang yang seluruhnya laki-laki.
Salah satu penumpang tiba-tiba keluar dan menarik tangan korban. Dia memberikan sebungkus cokelat kepada korban, tapi korban menolak. Pelaku pun marah sehingga semakin keras menarik tangannya.
Korban langsung berteriak meminta tolong. Namun, kondisi lingkungan sekitar sepi dan tidak ada yang mendengar teriakannya. Korban tetap berusaha memberontak dengan menginjak keras kaki pelaku.
“Saya dikasih cokelat, enggak mau. Dia marah dan narik tangan saya. Trus tangannya saya gigit, kakinya saya injak dan saya lari,” kata Claudia Meisya Dwi Ariani.
Korban kemudian berlari menuju sekolah. Sampai di sekolah, korban memberitahukan kejadian tersebut kepada teman-teman dan gurunya sambil menangis. “Sampai sekarang saya masih takut. Sekarang saya selalu diantar orang tua kalau ke sekolah,” katanya.
Mendapatkan pengaduan dari siswanya itu, Kepala Sekolah SDN Kandang Jati Kulon 1 Juhairi langsung mengajak Claudia ke akhirnya dilaporkan ke Mapolsek Kraksaan. Mereka melaporkan kasus percobaan penculikan itu.
Kapolsek Kraksaan Kompol Sujianto mengatakan, saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan memburu para pelaku. Hingga kini polisi masih mendalami kasus ini guna memastikan apakah benar ini aksi penculikan dan bila benar polisi akan memburu pelaku tersebut.
“Kami sudah bergerak melakukan penyelidikan dan mengaitkan dengan kejadian di tempat lain, tindak lanjut. Kami sudah memeriksa tiga saksi, dari guru, orang tua, dan warga di sekitar TKP,” kata Kompol Sujianto.
Selain itu, polisi juga menggelar sosialisasi di sekolah-sekolah agar kasus tersebut tidak membuat orang tua gelisah. Para orang tua diminta untuk terus mengawasi putra-putrinya sehingga tidak memberi peluang kepada pelaku penculikan untuk beraksi.
“Saya masuk ke sekolah-sekolah, kelas-kelas untuk menyampaikan kepada mereka, adik-adik kita agar lebih waspada. Kami sosialisasikan kepada para siswa agar tidak mudah percaya kepada orang asing,” kata Kompol Sujianto.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait