SURABAYA, iNews.id - Seniman Kota Surabaya, Meimura, punya cara unik untuk mencegah penularan Covid-19. Di masa libur Natal dan Tahun Baru ini misalnya, Meimura mengajarkan Wayang Suket untuk warga, terutama anak-anak di sekitar rumahnya di Gunung Anyar Emas. Tujuannya, mereka tidak pergi ke luar kota dan berpotensi tertular.
Pemeran Besut Rusmini ini membuat panggung pertunjukan dari bambu dan dikelilingi pepohonan liar di Sanggar Anak Merdeka Indonesia. Panggung tersebut didirikan tepat di lahan kosong belakang rumah, sehingga mudah dijangkau oleh warga dan anak-anak.
Meimura mengatakan, Sanggar Anak Merdeka Indonesia itu dia dirikan saat wabah Covid-19 sedang mengganas di Surabaya. Saat itu, pergerakan warga dibatasi oleh pemerintah. Para pelajar harus belajar secara virtual dari rumah masing-masing.
Pelaku seni juga tidak bisa menjalankan aktivitas normal. Dari situ, Mei tergerak untuk membangun ruang alternatif agar kesenian tetap berjalan dan pelajar tidak jenuh setelah hampir setahun bergelut dengan smartphone.
"Ini sebagai stimulan bagi anak-anak, karena kita tahu ekstra kurikuler di sekolah sudah tidak mungkin. Nah kantong-kantong kesenian ini bisa mewadahi mereka," katanya usai bermain dan belajar Wayang Suket bersama anak-anak, Jumat (25/12).
Kegiatan bermain dan belajar Wayang Suket, kata Mei, merupakan upaya transformasi nilai-nilai kesenian tradisi disamping mengisi masa libur akhir tahun. Wayang suket sendiri memiliki makna yang cukup relevan dalam menghadapi musibah yang berkepanjangan seperti saat ini.
"Suket atau rumput ini memiliki makna spirit yang luar biasa. Suket mampu bertahan hidup meski dilindas, diinjak, terbakar maupun dibabat habis," tuturnya.
Salah satu peserta, Cesia Aurelita, mengaku cukup senang bisa belajar Wayang Suket bersama Besut Rusmini di Sanggar Anak Merdeka Indonesia. Dari Sanggar itulah dia bisa mengetahui seni tradisi yang memiliki nilai luhur. Apalagi, hampir setahun ini dia bersama teman-teman lainnya sudah berdiam diri di rumah.
Pelajar kelas 1 SMP ini pun tidak terarik untuk mengisi waktu libur ke tempat wisata, karena kawatir tertular Covid-19. "Di sini sudah seru, bisa bermain wayang dan kesenian lainnya," ucapnya.
Aktivitas liburan ala warga Gunung Anyar Emas itu pun mendapatkan apresiasi dari warga dan pemerintah setempat, mulai dari RT/RW, Lurah Gunung Anyar Tambak hingga Camat datang langsung untuk menyaksikan kegiatan bermain dan belajar Wayang Suket.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait