Lima mahasiswa ITS sukses membuat inovasi bernama I-BOT yang bisa membantu dalam penanganan bencana dengan memakai kecoak. (istimewa)

SURABAYA, iNews.id - Serangga jenis kecoak dan kumbang ternyata bisa dimanfaatkan untuk membantu mencari korban bencana. Lewat kombinasi teknologi, serangga tersebut bisa membantu tim penyelamat dalam operasi pencarian korban dan penyelamatan manusia. 

Inovasi inilah yang dikembangkan Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Inovasi bernama I-BOT tersebut mereka lakukan dengan cara memasang perangkat elektronik pada kecoak maupun kumbang. 

"Kalau pakai anjing kan butuh waktu paling nggak sebulan. Kalau pakai serangga bisa langsung mencari korban," kata 
Ketua Tim Spektronics ITS Michael Adrian Subagio, Jumat (22/1/2021).

Michael mengatakan, penggunaan serangga sebagai pendeteksi manusia korban bencana ini lebih mudah dan efektif ketimbang menggunakan anjing. Ukuran serangga yang kecil mempermudah serangga untuk masuk ke sela-sela kecil, terlebih jika banyak reruntuhan di lokasi bencana. 

"Untuk saat ini, kami hanya menawarkan serangga kecoak dan kumbang," katanya. 

Prinsip dari inovasi ini yakni memasang perangkat elektronik pada serangga hidup. Serangga hidup dianggap lebih fleksibel karena bergerak sesuai kemampuannya sendiri. 

"Karena itu, kenapa pakai serangga asli dan bukan pakai robot mikro, karena nggak perlu tenaga tambahan seperti baterai atau perlu supply power," ujarnya. 

Kendati serangga harus dipasangi perangkat elektronik, Michael menyebut serangga tidak akan disakiti. Penambahan perangkat hanya berupa backpack kecil yang diletakkan di atas serangga. “Dari perangkat ini juga, kami bisa mendapat informasi tambahan di lokasi kejadian," tuturnya. 

Lebih lanjut, kata Michael, digunakan Internet of Things (IoT) berupa bluetooth sehingga gerakan serangga lebih terintegrasi. Menggunakan bluetooth dan perangkat amplifier tambahan untuk memperkuat sinyal, serangga-serangga tersebut diharapkan dapat mendeteksi korban bencana di lokasi yang sempit.

Michael menyebut ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia dengan inovasinya ini. Pertama, menggunakan kemampuan alamiah serangga itu sendiri. "Jadi kita manfaatkan kemampuan membau serta kemampuan deteksi suhu serangga untuk mendeteksi keberadaan manusia," katanya. 

Cara selanjutnya yaitu dengan memanfaatkan mikrofon dan kamera berukuran mikro yang terpasang pada perangkat. "Dengan memanfaatkan perangkat mikro ini, kita bisa live streaming. Operator juga nantinya bisa mengarahkan," ujarnya. 

Namun, Michael mengakui pemanfaatan bluetooth untuk mendeteksi keberadaan serangga dan melakukan transmisi data masih memiliki kekurangan. Akurasi penelitian yang sudah ada sebelumnya tidak mencapai 100 persen, sehingga untuk mendapatkan akurasi yang tinggi masih perlu dilakukan banyak riset.

Dia juga berharap dengan banyak riset, ke depannya inovasi ini bisa diaplikasikan di kehidupan nyata. "Inovasi ini kan cuma ide awal, tetapi bisa dibilang kita yang duluan (melakukannya). Masih banyak pengembangan yang perlu dilakukan untuk bisa diaplikasikan di Indonesia," katanya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network