KEDIRI, iNews.id – Kasus bayi hidrosefalus di Kota Kediri menggugah hati caleg Partai Perindo Jawa Timur (Jatim) Nunik Asyiah. Dia bersama relawan Teman Jokowi datang menjenguk dan memberi bantuan untuk bayi tersebut, Jumat (15/3/2019).
Hidrosefalus merupakan penyakit akibat pembengkakan cairan di otak yang ditandai dengan membesarnya tengkorak kepala. Kondisi itu dialami bayi Romdi Rijohansyah, anak kedua pasangan suami istri Andri Budi dan Suciati, warga Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kediri.
Sang ayah menuturkan, kondisi gangguan kesehatan bayi Johan diketahuinya sejak masih berusia delapan bulan dalam kandungan. Saat itu dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi sesar.
Saat lahir hingga kini berumur setahun, sang bayi hanya dapat berbaring di tempat tidur. Sesekali dia digendong ibundanya.
Upaya ke dokter sudah dilakukan kedua orang tuanya agar bayi Johan mendapat perawatan di rumah sakit dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Namun untuk memenuhi biaya hidup keseharian, mereka tak mampu sehingga memilih untuk menjalani perawatan di rumah.
“Kami tahunya sejak masih di kandungan. Kami sudah bawa ke rumah sakit namun hasilnya tak banyak perubahan,” ujar Andri, ayah bayi Johan.
Andri berharap mendapat bantuan pemerintah setempat agar bayinya mendapat penanganan serius, tak hanya menjalani perawatan sementara. Dia juga mengaku sangat bersyukur atas kepedulian dan bantuan dari Partai Perindo dan Teman Jokowi.
“Kami sangat berterima kasih dengan bantuan ini,” ucapnya.
Dalam kunjungan itu, Caleg Jatim dapil VIII Nunik Asyiah bersama Teman Jokowi memberikan bantuan sembako, serta kebutuhan untuk bayi Johan. Mereka juga berupaya untuk memberi keceriaan kepada bayi Johan dan menyemati kedua orang tuanya.
“Alhamdulillah kami Partai Perindo bersama relawan Teman Jokowi bersilaturahmi ke rumah Pak Andri. Kami menyemangati dan memberi bantuan untuk bayi mereka,” ujar Asyiah.
Harapannya, melalui bantuan itu sedikut dapat mengurangi beban yang harus ditanggung keluarga tersebut. Apalagi ayah bayi Jonan seringkali hanya bekerja serabutan dan tak mendapat penghasilan tetap.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait