SIDOARJO, iNews.id – Seluruh jajaran Polresta Sidoarjo mendadak dites urine secara acak. Tes urine itu dilakukan buntut kasus penangkapan eks Kapolsek Sukodono dan empat anggotanya yang kedapatan mengonsumsi sabu.
“Sebagai wujud komitmen pimpinan kami, Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda Jawa Timur untuk menindak tegas penyalahgunaan narkoba, mulai kemarin kami langsung melakukan tes urine, baik dari Kapolresta Sidoarjo, pejabat utama, para kapolsek jajaran dan anggota,” ujar Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, Rabu (24/8/2022).
Dia mengatakan, tes urine secara menyeluruh di lingkup Polresta Sidoarjo dan jajaran sebagai komitmen Polri untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Termasuk yang melibatkan anggota Polri.
Menurut Kusumo, tes urine akan rutin dilakukan sebagai langkah mencegah penyalahgunaan narkoba melibatkan anggota.
“Sesuai atensi pimpinan, kami tidak main-main terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba, khususnya bagi Perwira atau Anggota di jajaran Polresta Sidoarjo,” ujarnya.
Kapolresta menegaskan, bila dalam pelaksanaan tes urine didapati ada perwira atau anggota positif narkoba akan langsung ditindak tegas.
“Bila ada anggota yang positif narkoba, sesuai dengan arahan pimpinan dapat dikenakan sanksi yakni pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH),” katanya.
Sebelumnya, Ditpropam Polda Jatim menangkap Kapolsek Sukodono, Polresta Sidoarjo AKP I Ketut Agus Wardana bersama empat anggotanya karena positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.
Penggerebekan perwira polisi berpangkat kapten ini pun membuat geger institusi kepolisian. Sebab, aparat penegak hukum yang mestinya memberantas peredaran narkoba, jusru menjadi pelaku.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menceritakan, penangkapan kapolsek bersama empat anggotanya itu bermula dari informasi masyarakat, bahwa ada penyalahgunaan narkoba oleh oknum polisi di salah satu mapolsek di Sidoarjo.
Atas informasi itu, penyidik Ditpropam bersama Diresnarkoba Polda Jatim melakukan penyelidikan hingga didapat informasi valid atas kabar tersebut. Setelah itu, penyidik melakukan pendalaman dan menunggu momen tepat untuk melakukan penangkapan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait