JOMBANG, iNews.id – Pelaku pembunuhan bocah 12 tahun di wisata alam Kedung Cinet, Jombang ternyata sahabat karib korban. Motifnya pun sepele, hanya karena urusan piutang Rp200.000 untuk pembuatan akun game online.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, beberapa waktu lalu tersangka memesan kepada korban untuk dibuatkan akun game online. Atas jasa itu, tersangka dikenai biaya Rp200.000.
Namun, setelah uang Rp200.000 dibayarkan, akun game online yang dipesan belum juga diberikan. Hal inilah yang membuat tersangka jengkel. Akibatnya, tersangka merencanakan pembunuhan.
Korban diajak ke objek wisata alam Kedung Cinet bersama seorang teman. Di tempat itulah korban dibunuh. Korban ditendang hingga jatuh ke Kedung Cinet dan tenggelam. Namun, untuk menyelamatkan diri pelaku mengarang cerita bahwa korban tewas terpeleset.
“Jadi, motifnya karena urusan utang game online,” kata Kapolsek Plandaan AKP Akhwan.
Akhwan mengatakan, fakta kasus ini terbongkar setelah polisi polisi menemukan banyak kejanggalan mengenai sebab kematian korban. Polisi lantas mendalami keterangan dua teman korban dan berhasil mengungkap fakta sebenarnya.
Untuk mendapatkan bukti autentik, polisi pun membongkar makam korban untuk dilakukan autopsi. Sementara tersangka pembunuhan, AR (16) diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jombang.
Atas kasus ini, polisi masih melakukan pendalaman. Sebab, ada dugaan kasus pembunuhan tersebut sudah direncanakan sejak awal. “Teman korban AR sudah ditetapkan tersangka. Sekarang masih diselidiki,” ujarnya.
Sementara itu, ayah korban, Hadi Sutrisno mengatakan, anak dan kedua temannya pergi ke Kedung Cinet di Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Jombang pada Rabu (21/10/20). Mereka berangkat bersama-sama.
“Sore hari mereka datang, mengabarkan kalau anak saya meninggal setelah terpeleset dan jatuh ke air. Akhirnya kami semua datang ke lokasi dan mendapati anak saya sudah meninggal,” katanya.
Diketahui, Alfian Rizki Pratama (12) warga Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Kota Jombang tewas di obyek wisata alam, Kedung Cinet di tepi hutan Klitih, Kecamatan Plandaan. Saat dievakuasi dari dalam kedung, tubuh korban telah kaku dan membiru.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait