PASURUAN, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/5/2018). Presiden meresmikan program Pesantrenpreneur dan Ummart, toko ritel modern yang merupakan bentuk usaha di pesantren.
Di hadapan para kiai, ulama, dan santri, Presiden sekaligus memanfaatkan agenda itu untuk menitipkan pesan kebangsaan. Kepala Negara meminta seluruh masyarakat, termasuk para kiai dan santri untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan Indonesia.
Presiden mengingatkan, Indonesia sedang menghadapi tahun politik. Pada 2018 ini ada 171 pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Sementara pada 2019 berlangsung pemilu legislatif dan pemilihan presiden.
“Saya titip, pesta demokrasi lima tahunan jangan sampai membuat kita retak, tidak saling menyapa antarteman, tetangga, bahkan antarkampung hanya gara-gara beda pilihan. Kalau kita konflik, biaya sosialnya sangat besar,” ujar Jokowi, Sabtu (12/5/2018).
Jokowi mempersilakan masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik. Namun setelah menentukan pilihannya, masyarakat harus kembali rukun. ”Indonesia negara besar dengan penduduk mencapai 263 juta jiwa yang tersebar di 17 ribu pulau dan terdiri atas 714 suku. Tentunya, semuanya harus terus dijaga,” kata dia.
Jokowi juga mengingatkan betapa media sosial sekarang penuh dengan tindakan saling mencela, menebarkan ujaran kebencian hingga kedengkian. Karena itu, Presiden pun mengajak semua untuk melawannya.
“Saya mengajak para ulama, kiai, santri, serta seluruh umat untuk bersama-sama memerangi ujaran kedengkian dan kebencian di tengah masyarakat. Mari kita bangun pemikiran yang positif, optimisme, saling pengertian, dan toleransi,” ujarnya.
Sebelumnya Presiden mengapresiasi program pesantrenpreneur dan Ummart karena dapat mendorong pemberdayaan ekonomi, terutama di kalangan pesantren.
Presiden hadir didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait