Tangkapan layar pelaku perusakan Polsek Pakisaji, Kabupaten Malang. (Foto: iNews)

MALANG, iNews.id - Polres Malang membantah pelaku perusakan di Polsek Pakisaji diduga aparat keamanan. Penegasan itu sekaligus menepis narasi yang tersebar di media sosial terkait oknum aparat yang diduga mengordinasi perusakan fasilitas Polres Malang.

Dari narasi dan beberapa video yang beredar, terlihat aksi perusakan terjadi Minggu (31/8/2025) dini hari. Tampak puluhan orang membawa bendera dan melempari Polsek Pakisaji dengan batu.

Pada narasi dan video lain muncul bahwa terduga pelaku merupakan suruhan dari aparat, apalagi ditemukan adanya dugaan identitas aparat yang dinarasikan tersebar di beberapa pesan berantai.

Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno mengaku sudah mendengar informasi yang beredar tersebut. 

Dia menegaskan, informasi yang beredar di media sosial dan pesan berantai itu tidak benar. "(Informasi di media sosial oknum aparat yang mengordinir) Tidak ada itu di Kabupaten Malang," kata Danang di Polsek Pakisaji, Senin (1/9/2025).

Danang mengungkapkan, sudah ada 13 orang yang diamankan polisi pascaperusakan Polsek Pakisaji, Pos Polisi Kebonagung, dan Pos Polisi di Kepanjen, Kabupaten Malang. 

Dari 13 orang yang diamankan, lima orang di antaranya berasal dari luar Kabupaten Malang. Satu orang di antaranya berusaha menjarah barang-barang dari pos polisi. "Sampai tadi pagi ada 13 pelaku, yang sudah kita amankan 13 ada orang dewasa, dan masih ada yang anak-anak usia rata-rata SMK," ucapnya.

Seluruhnya masih berstatus terperiksa dan dalam penyelidikan. Tapi bila tak terbukti maka ia berkomitmen akan melepaskan para terduga pelaku, termasuk para terduga pelaku yang masih berusia anak-anak.

"Status dalam penyelidikan, pemeriksaan, nanti kita akan gelarkan lagi setelah semua dilakukan pemeriksaan. Dan kita lakukan gelar perkara untuk menentukan status mereka, masih dalam penyelidikan akan kita lakukan penyelidikan lanjutan," katanya.

Sebagai informasi, aksi demonstrasi terkait protes tunjangan DPR RI dan solidaritas kematian pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan Berakhir ricuh di Malang. Kerusuhan terjadi pada Jumat malam (29/8/2025) di kawasan sekitar depan Polresta Malang Kota dan Kayutangan. 

Massa dari kelompok tak dikenal itu kemudian merusak beberapa fasilitas pos polisi baik di wilayah Kota Malang dan Kabupaten Malang. Pengerusakan terus terjadi hingga Sabtu dini hari dan Minggu dini, termasuk percobaan aksi penjarahan pada Senin dini hari (1/9/2025) yang digagalkan polisi.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network