TUBAN, iNews.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tuban mengajak santri dan pelajar untuk berpartisipasi mengawasi penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Harapannya, pilkada berjalan dengan baik dan jauh dari praktik-praktik kotor.
Edukasi tentang pengawasan pemilu dikemas dalam acara istigasah dan doa bersama untuk bangsa serta kelancaran pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Acara ini juga seligus sebagai peringatan Hari Santri Nasional (HSN).
Kegiatan yang diikuti santri dan pelajar dari berbagai pondok pesantren ini digelar di dua tempat. Untuk materi pembekalan pengawasan partisipatif disampaikan di aula salah satu hotel. Sedangkan istigasah dan doa bersama di gelar di Masjid Astana, kompleks makam Sunan Bonang, Tuban.
Lewat kegiatan ini, santri dan pelajar diharapkan dapat menjadi mitra pengawasan pilkada. Lewat pengetahuan yang diperoleh, santri dan pelajar mampu mengawasi dan mencegah tindak pelanggaran pemilu.
“Kami berharap ada komunitas santri yang memposisikan sebagai pengawas. Mengawasi kami sebagai penyelenggara, mengawasi pemilu dan apa saja, sehingga pilkada berjalan dengan baik,” Anggota Bawaslu RI M Afifuddin yang ikut hadir dalam acara tersebut, Senin (26/10/2020).
Afif mengaku di masyarakat ada banyak kelomopok atau komunitas yang menjadi bagian dari tim sukses calon. Namun, banyak juga kelompok yang masih netral dan tidak berpihak kepada siapa-siapa. Mereka inilah yang diharapkan bisa menjadi mitra Bawaslu untuk ikut mengawasi pilkada.
“Kami kira, santri ini komunitas yang luar biasa. Jumlahnya banyak dan tersebar di mana-mana,” ujarnya.
Afif mengatakan, Pilkada Tuban sebenarnya tidak termasuk salah satu daerah rawan. Namun demi kelancaran pelaksanaan, maka digelar istigasah dan doa bersama. Selesai sosialisasi dan doa bersama, kegiatan lantas ditutup dengan ziarah makam Sunan Bonang.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait