LAMONGAN, iNews.id - Banjir di Lamongan memaksa sejumlah sekolah meliburkan siswanya. Kebijakan ini dibuat karena banjir semakin parah dan merendam kompleks sekolah mereka.
Debit air yang cukup tinggi tidak memungkinkan proses belajar digelar. Selain itu, sekolah juga khawatir atas keselamatan siswa saat berangkat dan pulang sekolah melewati jalan yang terendam banjir.
Salah satu sekolah yang meliburkan siswanya yakni Lembaga Madrasah Khozainul Ulum, Dusun Dondoman, Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah. Sudah beberapa hari ini kompkeks madrasah terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Jero.
Selain siswa madrasah ibtidaiyah (setingkat SD), sekolah juga meliburkan siswa di tingkat aliyah atau SMA. Sebagai gantinya, pihak sekolah memberikan kompensasi para siswa siswi untuk belajar di rumah selama satu minggu ke depan.
Kepala Sekolah Tsanawiyah Khozainul Ulum, Abdul Aziz mengatakan, banjir luapan Sungai Bengawan Njero ini berdampak besar bagi sekolah mereka. Sebab jalan menuju sekolah sulit dilalui karena ketinggian banjir di jalan hampir satu meter.
"Sementara untuk menggunakan transportasi perahu, sungai-sungai juga dipenuhi dengan eceng gondok. Kondisi ini membuat perahu sulit untuk melintas," katanta.
Hingga kini, banjir akibat luapan Sungai Bengawan Njeromasih berdampak di enam kecamatan, yakni, Kalitengah, Deket, Glagah, Turi, Karangbinangun serta Kecamatan Karanggeneng.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait