Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memeluk erat orang tua santri korban tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. (Foto: iNews)

SURABAYA, iNews.id – Suasana haru menyelimuti Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025) malam. Isak tangis keluarga pecah saat jenazah santri korban ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman masing-masing. 

Salah satu momen paling mengharukan terjadi ketika seorang ibu tak kuasa menahan tangis saat melihat jasad putranya yang telah terbujur kaku. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir di lokasi berusaha menenangkan sang ibu dengan memeluknya erat, memberikan kekuatan di tengah duka yang mendalam. 

Usai proses identifikasi dan pemulasaraan, tiga jenazah santri dimandikan, dishalatkan, lalu diserahkan kepada keluarga. Ketiganya yakni Firman Nur (16), warga Tembok Lor 3 Nomor 8A Surabaya; Muhammad Aska Ibadulrohman (13), warga Jalan Randu Indah Nomor 14 Kenjeran, Surabaya; dan Daul Milal (15), warga Sido Kapasan Gang VIII Nomor 18, Surabaya. 

Ayah salah satu korban, Ahmad Rofiq, menyampaikan keikhlasannya atas kepergian sang anak. Ia meyakini putranya wafat dalam keadaan mulia karena meninggal dunia saat menuntut ilmu dan melaksanakan ibadah. 

“Kami ikhlas, insya Allah anak kami syahid karena meninggal saat belajar dan beribadah,” ujar Ahmad dengan suara terbata. 

Hingga Minggu (5/10/2025) pagi, petugas kembali menemukan 12 jenazah di sektor A3, tepatnya di area bangunan yang runtuh. Sedangkan 38 korban lainnya masih tertimbun dan dalam pencarian petugas.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network