MALANG, iNews.id – Agnes Arnelita, balita berusia tiga tahun tewas tidak wajar dengan kondisi tubuh penuh luka lebam dan luka bakar. Semula, balita malang itu dilaporkan tewas tenggelam di bak mandi oleh ayah tirinya, Erik Ady Anwar, warga perumahan Telogowaru Indah Nomor D 14, Kota Malang, Rabu (30/10/2019) sore.
Namun, pihak keluarga besar korban curiga saat hendak memandikan jenazah Agnes untuk dimakamkan karena menemukan banyak luka lebam dan luka bakar di tubuh balita malang itu. Mereka menduga Agnes tewas karena dianiaya. Atas kecurigaan itu, pihak keluarga kemudian melaporkan dugaan penganiayaan ke polisi.
Polisi yang mendapat laporan itu langsung menindaklanjuti dengan mengolah tempat kejadian perkara. Jenazah korban juga sudah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.
Kasatreskrim Polresta Malang, AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, kasus kematian balita Agnes Arnelita ini dilaporkan pihak keluarga besar ibunya yang sehari-hari mengasuh Agnes.
“Kami menerima laporan sekitar jam 1 dini hari. Kami langsung olah TKP untuk melihat beberapa barang-barang di sekitar TKP. Sejauh ini, kami masih menyelidiki kasus ini. Jenazah korban memang ada beberapa luka memang di kepala dan punggung, serta luka bakar pada kaki. Kemungkinan karena benda panas,” katanya, Kamis (31/10/2019)
Dia mengatakan, hasil autopsi itu nantinya menjadi dasar polisi untuk menindak lanjuti kasus dugaan penganiayaan yang berakibat tewasnya balita tersebut.
“Kita menunggu hasil autopsi korban. Ayah tiri dan ibu kandung korban sudah kita amankan untuk diperiksa lebih lanjut,” katanya.
Paman Agnes, Renda mengatakan, keponakannya itu dibawa ibu dan ayah tirinya ke rumah baru mereka di perumahan Telogowaru, Sabtu (26/10/2019). Namun, Agnes dipulangkan kembali dalam kondisi sudah tidak beryawa, Rabu (30/10/2019) sore.
“Sehari-hari, Agnes ini diasuh oleh neneknya. Tapi, pas Sabtu itu dibawa ibu kandung dan ayah tirinya ke rumah mereka yang baru,” ucapnya.
Tetangga Erik di Perumahan Telogowaru mengaku tidak banyak mengetahui keluarga pasangan Erik Adi Anwar dan Ermin Susanti.
“Keluarga ini tertutup dan tidak pernah berkenalan maupun menyapa tetangga sejak pindah rumah dua bulan yang lalu,” kata Prita, tetangga rumah Erik.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait