JOMBANG, iNews.id – Berpulangnya KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah meninggalkan duka bagi berbagai pihak terutama pengurus dan santri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim). Almarhum dikenal sebagai pengasuh ponpes yang disiplin, modern dan visioner.
Pengasuh Pesantren Putri Tebuireng, KH Fahmi Amrullah mengatakan ada banyak perubahan yang dilakukan oleh Gus Sholah terhadap pesantren sejak dia memimpin pada tahun 2006. Perubahan tak hanya dalam fisik pondok namun juga non fisik.
“Perubahan fisik misal dulu santri tidur tidak pakai ranjang, sekarang pakai. Beliau mendirikan tren sains, artinya basisnya sains tapi berdasar Alquran,” katanya, Senin (3/2/2020).
Fahmi menambahkan, Gus Sholah juga mendirikan Madrasah Mualimin yang khusus mempelajari kurikulum pesantren. Artinya para santri hanya mempelajari kitab-kitab kuning saja.
Selain itu, almarhum juga ingin ada MTs Sains yang berada di bawah Kementerian Agama. “Sekarang sedang proses pembangunan,” katanya.
Tak hanya perubahan pada ponpes, Gus Sholah juga menjadi eksekutif produser untuk film Jejak Langkah Dua Ulama. Dia bahkan ingin para pengurus ponpes menonton dan mereview film tersebut.
“Kemarin kami ke Jakarta dalam rangka review film. Sebenarnya ini tidak elok karena kami nonton pas beliau sakit. Tapi ini keinginan beliau, bahkan ingin mendapat laporan dari hasil review,” katanya.
Sebelumnya, duka menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur atas wafatnya KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) pengasuh ponpes tersebut, Minggu (2/2/2020) malam.
Gus Sholah diketahui meninggal sekitar pukul 20.55 WIB di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Kondisi Gus Sholah diketahui terus menurun pasca menjalani bedah jantung pada Sabtu (1/2/2020). Tim dokter yang merawat Gus Sholah melakukan ablasi atau operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia dengan menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam ruang dalam jantung.
Gus Sholah dikabarkan kritis usai menjalani operasi jantung. Operasi dilakukan karena ada masalah di selaput jantungnya. Dia dirawat di Rumah Sakit (RS) Jantung Harapan Kita, Jakarta sejak Senin, 27 Januari 2020. Kondisi Gus Sholah menurun usai menjalani operasi pada Jumat, 31 Januari 2020.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait