GP Ansor Kota Surabaya bereaksi keras atas kasus penembakan mobil pejabat Pemkot Surabaya Ery Cahyadi. Selain mendesak polisi mengusut tuntas motif dan otak teror tersebut, mereka juga pasang badan, melindungi Ery dari teror. Tampak pengurus GP Ansor

SURABAYA, iNews.idPenembakan mobil Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang, Ery Cahyadi mengundang reaksi keras dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Surabaya. Mereka menilai, aksi tersebut adalah perbuatan terkutuk dan harus diusut otak dari penembakan tersebut.

Kemarahan GP Ansor Kota Surabaya ini cukup berdasar. Selain merupakan tindak kejahatan, korban penembakan tak lain adalah Dewan Penasihat GP Ansor Kota Surabaya. Mereka lantas mendesak kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

"Mas Ery itu keluarga besar GP Ansor Surabaya. Karena itu kami tidak terima beliau disakiti. Ini jelas teror yang harus diungkap motif dan otak pelakunya. Kasus ini harus diusut tuntas," kata Ketua GP Ansor Kota Surabaya HM Faridz Afif, Kamis (15/3/2018).

Sementara, Afif mengapresiasi kepolsian yang cepat menangkap terduga pelaku penembakan mobil yang sedang dikendarai Ery Cahyadi. Namun, pihaknya mewanti-wanti agar kasus tersebut diusut tuntas dan gamblang. Menurutnya, ada indikasi penembakan tersebut direncanakan dan ada dalang pihak tertentu dibelakangnya.

Afif mengklaim, pihaknya akan membentuk tim investigasi dengan melibatkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Surabaya dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk mengawal proses penanganan kasus hingga ke pengadilan. Hal tersebut demi tegaknya konstitusi dan penegakan hukum.

"Siapapun yang terlibat harus diadili di pengadilan dan mendapatkan hukuman yang setimpal. Ini penting agar menjadi pelajaran pihak lain. Jangan seenaknya melakukan teror dan kekerasan," ujar alumni pasca sarjana Unair itu.

Sebagai panglima tertinggi Banser, Afif memerintahkan Banser untuk memberikan pengawalan terhadap Ery dan keluarga hingga rasa aman untuk beraktivitas muncul kembali.

Afif mengungkapkan, secara psikologis Ery sebagai korban pasti mengalami syok dan trauma. Mengingat korban diberondong dengan senjata api di depan umum. Menurutnya, pelaku sangat percaya diri atau ada orang kuat yang melindungi.

"Ansor memiliki personel Banser yang terlatih, mereka sudah saya perintahkan melakukan pengawalan secara tertutup dan terbuka kepada Mas Ery dan keluarga," kata Afif.


Editor : Achmad Syukron Fadillah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network