Kericuhan terjadi saat pengajian di Masjid Assalam, Kota Surabaya. (Foto: iNews)

JAKARTA, iNews.id – Gerakan Pemuda (GP) Ansor menempuh jalur hukum terkait pemukulan terhadap anggota Banser yang diduga dilakukan jemaah pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam, Kota Surabaya.

Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin mengaku sudah memerintahkan PC GP Ansor Surabaya untuk mengawal kader yang ditimpa kekerasan melalui jalur penegakan hukum. 

“Memerintahkan kepada Ketua PAC Gunung Anyar dan PC GP Ansor Surabaya untuk mengawal tindakan kekerasan dan pemukulan terhadap kader Ansor untuk dilokalisir dalam ranah penegakan hukum,” kata Addin di Jakarta, Jumat (23/2/2024).

Dia menuturkan, proses tabayun yang sudah dilakukan Ansor setempat justru mendapatkan perlawanan keras dari pihak penyelenggara. Terdapat kader Ansor yang dipukuli oleh oknum tertentu yang akhirnya membuat suasana bertambah keruh.

“Kendati kami dirugikan secara fisik, dan tentu saja juga penistaan terhadap amaliah NU, kami tetapi meminta kepada seluruh kader, utamanya di Surabaya, agar tidak terprovokasi dan menunggu komando dari pimpinan pusat,” katanya.

Addin juga menegaskan organisasi kepemudaan yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) tersebut tidak mempunyai DNA menolak apalagi membubarkan pengajian agama Islam.

“Yang terjadi adalah sikap tegas kader GP Ansor terhadap gerakan intoleransi atas nama pengajian yang isinya adalah menyerang dan menistakan ajaran dan amaliyah warga Nahdliyin,” kata Addin Jauharudin.

Dia mengatakan, sekelompok pengajian itu mendatangkan penceramah yang lazim menista ajaran dan amaliah Nahdlatul Ulama. Ditambah lagi, pengajian tersebut dilakukan di tengah-tengah penduduk yang mayoritas amaliahnya berpegang pada ajaran NU.

“Kader-kader Ansor dan Banser selama ini tugasnya mengawal pengajian. Kami komitmen akan hal itu. Tetapi kami tegas dan tidak mundur selangkah pun terhadap pengajian-pengajian yang merongrong identitas kebangsaan Indonesia, intoleran, membangun narasi radikal, menghujat amaliyah NU, apalagi mau mengubah sistem negara,” kata Addin.

Pengurus Masjid Akui Ada Kesalahpahaman

Adding menjelaskan, setelah GP Ansor menurunkan tim investigasi ke lapangan menemukan sejumlah kejadian yang merugikan pihak Ansor, yakni pengingkaran terhadap komitmen yang sudah disepakati kedua belah pihak. 

“Terjadi pengingkaran atas kesepakatan yang sudah dilakukan kedua belah pihak. Bahwa panitia tidak akan mendatangkan Syafiq Riza Basalamah, tetapi di lapangan itu berbeda,” ucapnya

Ketua Dewan Pimpinan Yayasan Masjid Assalam, Ibnu Arly mengatakan, permintaan Ansor Surabaya untuk membatalkan pengajian sudah dituruti pengurus masjid saat pertemuan di Mapolsek Gunung Anyar.

“Namun ada kesalahpahaman yang membuat jemaah tetap datang dan peristiwa itulah yang menyebabkan banser-ansor menganggap acara pengajian tetap digelar,” katanya.

Sebelumnya, kericuhan terjadi dalam acara pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Kronologi kejadian berawal saat anggota ormas Banser mendatangi Masjid As-Salam di Perumahan Puri Mas Gunung Anyar Surabaya. Beberapa anggota lalu masuk ke dalam dan menghentikan pengajian tersebut. 


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network