Warga melakukan ritual larung sesaji di Pantai Selatan Blitar. (Foto: SINDOnews)

JAKARTA, iNews.id - Masyarakat pesisir selatan masih tetap melestarikan ritual di Pantai Selatan meski zaman sudah modern seperti sekarang ini. Apa alasan orang masih menggelar ritual di Pantai Selatan?

Psikolog Klinis Meity Arianty menjelaskan bahwa suatu keyakinan akan tetap menjadi keyakinan meski itu terkesan tidak masuk akal.

"Sesuatu yang diyakini itu agak sulit untuk diperdebatkan dengan akal sehat, karena begitulah keyakinan," kata Psikolog Mei, Kamis (24/2/2022).

Hal ini yang kemudian bisa terbaca dari suatu keyakinan yang mengharuskan pengikutnya melakukan kekerasan pada tubuhnya sendiri. Badan berdarah-darah bukan hal yang aneh jika ditarik ke konsep keyakinan.  

"Sama dengan halnya keyakinan tertentu yang melakukan ritual sampai membuat tubuhnya terluka, jika dipikir pakai akal sehat, siapa orang yang mau melukai dirinya sendiri, tapi itulah keyakinan," ujar Mei.

Pengajar Psikologi di salah satu kampus di Depok, Jawa Barat, itu melanjutkan, yang namanya keyakinan tertentu, seperti melakukan ritual di pantai selatan misalnya, itu mungkin terkesan tidak masuk akal. Apalagi mereka yang melakukan tahu ada risiko hanyut terbawa ombak.

"Tapi, saat keyakinan menjadi dasar utamanya, ya, akal sehat susah ditempatkan di sana. Meskipun, keyakinan pun tetap bisa dilogikakan, karena semua pertanyaan di dunia ini sebenarnya memiliki jawaban hanya kita harus mencarinya," kata Mei.

Soal mengapa di era modern seperti ini masih ada orang yang terkungkung di tradisi masa lampau, Mei meminta kepada masyarakat untuk tidak bisa menyalahkan kelompok tertentu. "Itulah kebenaran menurutnya," ucapnya.

Melihat fenomena seperti ini, sambung Mei, ada baiknya harus dengan latar belakang yang sama, pemahaman yang sama, pendidikan yang sama, lingkungan yang sama, pun keyakinan yang sama.

"Buat saya, semua orang itu punya hak mempercayai sesuatu yang dianggapnya benar. Jadi, ada baiknya kita jangan membandingkan keyakinan kita dengan keyakinan orang lain," kata Mei.

Ia pun menyatakan, bila Anda menilai ritual di pantai selatan adalah sesuatu yang kurang pas atau perlu diluruskan, maka perlu pemuka agama yang turun tangan.

"Artinya, pemuka agama yang memahami konsep tersebut harus dilibatkan. Sebab, hanya pemuka agama yang biasanya dipercayai oleh kelompok masyarakat seperti itu," ungkap Mei.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network