MADIUN, iNews.id - Balon udara terus menebar teror di berbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sebelumnya balon udara ini pernah jatuh di persawahan dan pemukiman warga, kini tersangkut di kabel listrik SUTET milik PLN, tepatnya di Desa Purworejo, Kecamatan Geger.
Petugas pemelihara jaringan PLN pun mengambil risiko berani mati untuk mengevakuasi balon udara tersebut. Dalam rekaman video amatir berdurasi dua menit 11 detik, petugas PLN tampak berjibaku mengambil balon yang menyangkut pada kabel Sutet tersebut. Dengan penuh resiko, petugas bergerak dengan cara duduk, merayap perlahan untuk menuju titik balon udara yang tersangkut di bagian tengah kabel di atas ketinggian.
Petugas Unit Pelaksana Transmisi PLN Madiun Ardimas Rumanggar membenarkan adanya kejadian balon udara menyangkut di kabel SUTET, tepatnya di jaringan SUTET 150 KV Ponorogo-Manisrejo line 1, di Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
"Kejadiannya kemarin siang pukul 12.00 WIB di jaringan SUTT 150 KV Ponorogo-Manisrejo line 1. Pekerjaan selama 1 jam dan balon udara berhasil diamankan sebelum muncul gangguan," katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (26/5/2020).
Ardimas mengaku, PLN sedang memerangi balon udara yang biasanya mencapai puncak saat Lebaran Ketupat mendatang. Bersama aparat terkait, tim berpatroli termasuk melakukan menggerebek lokasi penerbangan balon udara.
"Sekarang ini memang lagi memerangi balon udara mas. Puncaknya biasanya pas lebaran ketupat nanti. Segala upaya kami lakukan, mulai mitigasi lokasi kerawanan, sosialisasi hingga pemasangan spanduk. Berkat kerja sama dengan aparat dan patroli gerebek balon udara, alhamdulilah sampai saat ini belum menyebabkan gangguan karena langsung ditindak lanjuti," kata Ardi.
Sementara itu, Kapolres Madiun AKBP Edwwi Kurniyanto tak henti mengimbau masyarakat untuk tidak menerbangkan balon udara. Bukan hanya membahayakan penerbangan pesawat, namun juga membahayakan siapa saja saat balonnya jatuh.
Eddwi mengaku, jajaranya sudah melakukan pengecekan di lapangan dan memastikan balon balon udara tersebut bukan berasal dari Madiun.
"Jajaran di lapangan sudah melakukan pengecekan. Tidak ada warga Madiun yang menerbangkan balon udara. Itu dari daerah lain. Ya masyarakat janganlah menjadikan balon udara sebagai tradisim karena ini berbahaya. Bayangkan bagaimana jika jatuh di rumah warga, jalan raya apa yang akan terjadi," katanya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait