MALANG, iNews.id - Suami diduga tega meracuni istri hingga tewas. Peristiwa ini menggemparkan warga Perumahan Bumi Mondoroko Raya Blok G01 Nomor 32 RT 4 RW 15 Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pelaku yakni berinisial DMM (40) dan korban istrinya DS (40). Korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit hingga akhirnya meninggal, Rabu (24/1/2024).
Berikut sejumlah fakta yang dirangkum iNews terkait peristiwa kasus suami diduga racuni istri di Malang.
5 Fakta Suami Diduga Racuni Istri di Malang:
1. Minta Air Minum ke Tetangga
Sebelum peristiwa nahas yang menimpa DS terungkap, tetangga depan rumah bernama Dewi sempat didatangi anak kedua DS yang berumur 5 tahun. Anak tersebut datang ke rumahnya Rabu (24/1/2024) pukul 09.30 WIB.
"Jam setengah 10-an itu anaknya yang kecil minta air minum ke saya, saya tapi nggak ngeh (sadar), katanya habis minum racun, tapi ngomongnya kan nggak jelas," ujar Dewi ditemui di lokasi, Kamis p(25/1/2024).
Selanjutnya karena dia tak punya air putih, anak ini meminta kepada tetangga lain bernama Edi, tapi warga mengira hanya bercanda dan tak paham maksudnya sehingga dibiarkanlah. Akhirnya, korban atas nama DS itu menelepon meminta air putih.
"Dari situ akhirnya baru sadar, ternyata memang kayak disuruh minum racun, dibawa ke rumah sakit siang jam 1-an siang," katanya.
2. Tetangga Dengar Pertengkaran
Dewi, tetangga korban menyebut sempat mendengar adanya suara pertengkaran di rumah pasutri tersebut, Rabu (25/1/2024) pukul 09.00 WIB,. Suara itu terdengar keras, ketika sang suami yang juga terduga pelaku berinisial DMM masih berada di rumah.
"Kemarin itu kan dengar ada yang bertengkar, cekcok, saya kira kalau rumah tangga kan bertengkar biasa," ucap Dewi.
Tetapi perempuan berusia 57 tahun itu tak tahu bila pertengkaran itu berbuntut hilangnya nyawa tetangganya. Sebab selama ini memang beberapa kali pertengkaran terjadi pada pasangan suami istri (pasutri) tersebut.
"Kita pikir kan bertengkar biasa, namanya rumah tangga kan, saya nggak nyangka," katanya.
3. Korban Mengalami KDRT
Sesuai penuturan anak korban yang disampaikan ke tetangganya, ada dugaan DS sempat dipukul DMM sebelum akhirnya diracuni hingga tewas. Dewi, tetangga korban mengatakan, sang anak korban sempat menceritakan ibunya dipukul oleh ayahnya, saat anaknya diminta untuk meminta air putih ke tetangganya.
"Yang jelas pagi itu jam 9 saya mendengar suara teriakan, seperti cekcok, kata anaknya ini, lihat ibunya dipukul sama Pak Yayan," kata Dewi.
Sementara Kapolsek Singosari Kompol Masyhur Ade mengatakan, ada dugaan DS ini mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan tindak kekerasan fisik. Tapi polisi masih mendalami dan menyelidiki dugaan adanya kekerasan fisik sebelumnya.
4. Temuan Sisa Cairan Pembersih Lantai
Kapolsek Singosari Kompol Masyhur Ade mengatakan, bila dari hasil olah TKP ditemukan adanya bercak ceceran bekas cairan pembersih lantai. Bercak ceceran itu ditemukan di dapur dan kamar rumah korban.
"Kemudian ditemukan ada sisa-sisa juga ada botol cairan pembersih lantai, apakah itu yang diminum korban saat ini masih pendalaman," ujar Masyhur Ade.
Polisi juga menemukan sisa muntahan cairan pembersih lantai di pakaian korban dan pakaian anak korban yang digunakan untuk mengelap bekas muntahan.
"Baju korban juga ada bekas muntahan. Kemudian juga ada kain lap yang dari baju anaknya, yang ada sisa muntahan," ucapnya.
5. Korban Meninggal Diduga Diracun
Usai ditemukan lemas di kamar rumah korban oleh tetangga, DS dilarikan ke RS Marsudi Waluyo, Karanglo, Singosari. Saat di rumah sakit inilah dia sempat diperiksa tim medis dan disimpulkan adanya dugaan meminum cairan pembersih lantai.
"Yang jelas keterangan dari medis, yang bersangkutan mengonsumsi pembersih lantai," ujar Kapolsek Singosari Kompol Masyhur Ade.
Tapi apakah DS ini meminum racun cairan pembersih lantai secara sadar atau dipaksa DMM, suaminya hal ini masih didalami kepolisian. Sebab sejauh ini proses autopsi ke korban masih dilakukan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Sementara suami korban yang sempat kabur usai sang istri lemas di rumah sudah berhasil diamankan oleh polisi. Korban sendiri akhirnya mengembuskan napas terakhir usai dirawat di RS Marsudi Waluyo, pada Rabu malam (24/1/2024) pukul 20.00 WIB.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait