JOMBANG, iNews.id – Banjir masih melanda empat kecamatan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim) hingga Kamis malam (22/2/2018). Sementara warga yang tewas akibat terseret arus banjir dilaporkan sudah tiga orang. Warga juga masih banyak bertahan di lokasi pengungsian.
Kamis siang, tiga orang pemuda terseret arus banjir di Kecamatan Mojoagung. Namun, dua orang selamat sedangkan satu orang lainnya Rico (19), tenggelam dan hingga kini belum ditemukan. Sementara di Kecamatan Jogoroto, seorang balita dan remaja juga dilaporkan tewas terseret arus sungai. Dua korban tewas, Hakim (2,5) dan Nazarudin (13) yang merupakan warga Desa Sumbermulyo, ditemukan tewas di dua tempat berbeda.
Hakim tewas saat terlepas dari pengawasan orang tuanya dan tercebur ke dalam selokan tak jauh dari rumahnya. Sementara Nazarudin tewas tenggelam saat berenang di sungai setelah pulang dari sekolah. Jenazah Hakim langsung ditemukan sesaat setelah kejadian sedangkan jenazah Nazarudin tenggelam dan menghilang. Hingga berita ini diturunkan, jenazah Nazarudin dan Rico belum ditemukan.
“Kami menduga korban tidak mahir berenang tetapi nekat mandi di sungai saat arusnya sangat deras dan sedang banjir. Kami bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga kini masih terus berusaha melakukan pencarian terhadap jasad kedua korban yang hilang,” kata Kapolsek Jogoroto AKP Sumiyanto.
Sementara itu, empat kecamatan di Kabupaten Jombang, masih terendam banjir hingga Kamis malam. Seperti di Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung, ketinggian banjir bervariasi antara setengah hingga satu meter. Namun, sebagian warga memilih tetap bertahan di rumahnya karena ingin menjaga barang-barang berharga miliknya. "Saya tetap di rumah untuk menjaga rumah, kalau anak-anak semua mengungsi,” kata Warsi, warga.
Sementara para wanita dan anak-anak masih mengungsi ke Kantor Desa Gambiran. Mereka terpaksa menginap dengan alas seadanya sejak Rabu malam, 21 Februari 2018 karena ketinggian banjir hampir dua meter lebih. Bahkan, banjir menenggelamkan beberapa rumah yang berada di dataran rendah. Warga mengaku baru akan kembali ke rumah masing-masing jika banjir sudah surut.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait