MALANG, iNews.id - Sedikitnya 20 pelukis ikut ambil bagian dalam lomba mural pada Festival Pesona Lokal (FPL) 2018 di Kota Malang, Minggu (14/10/2018). Mereka datang dari berbagai daerah, beradu kreasi menjadi yang terbaik dalam event bertema budaya lokal itu.
Herman, misalnya, pelukis jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) itu datang jauh-jauh dari Jogja untuk mengikuti event dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Adira ke-28 tersebut. Herman tidak sendiri. Dia mengajak serta istri Ida Ratna Ningrum untuk berekspresi.
"Saya tahu event ini dari brosur. Karena tertarik. Saya ikut. Saya istri dan alhamdulillah mau," kata mantan pelukis kanvas ini.
Sebagaimana tema budaya yang diangkat, Herman dan istri kali ini memilih budaya khas Malang sebagai objek. Di antaranya topeng Malang, tokoh panji, dan tari Jatil. Tak hanya itu, dia juga menambahkan aksen candi, Tugu Kota Malang, bunga dan buah apel pada lukisan itu. Lengkap dengan tulisan jargon Malang Kucecwara.
"Semua objek gambar ini adalah simbol utama Kota Malang. Budaya lokal. Karenanya saya pilih," turur peraih pemenang pada lomba mural dalam rangka Asian Games di Kemayoran beberapa waktu lalu itu.
Head of Corporate Communication Adira Finance, Dyaharini Nurhapsari T mengatakan, lomba mural pada FPL 2018 ini digelar untuk umum. "Objeknya bebas. Bisa apa saja. Yang penting sesuai dengan tema utama, yakni pesona budaya lokal," katanya.
Untuk karya mural berukuran kurang lebih 3x3 meter itu, para peserta diberi waktu empat jam. Nantinya, mereka akan diambil tiga terbaik. "Juara pertama dapat hadiah uang Rp10 juta, juara kedua Rp7 juta dan juara ketiga Rp5 juta," tukasnya.
Dyaharini memambahkan, selain lomba mural, pada FPL kali ini pantia juga menggelar lomba kuliner lokal. Bahan utamanya adalah pangsit mie. "Tema besarnya adalah mengangkat budaya lokal. Sehingga semua event berhubungan dengan (tema) itu," katanya.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait