SURABAYA, iNews.id – Warga Surabaya dan aktivis lingkungan menggelar bersih-bersih popok bayi di aliran Sungai Kali Surabaya, Senin (30/7/2018). Aksi bersih-bersih popok ini digelar dalam rangka memeringati Hari Sungai yang jatuh setiap 27 Juli.
Hampir dua jam masyarakat dan sejumlah aktivis lingkungan itu terjun ke sungai. Hasilnya 500 Kilogram (Kg) atau 5 kwintal popok bayi berhasil diangkat ke permukaan. Tumpukan popok bayi itu memenuhi sungai dan menyumbat aliran sungai yang terhubung ke Kalimas tersebut.
Direktur Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecoton) Prigi Arisandi mengatakan, 500 Kg popok bayi tersebut sebagian besar menggenang di bawah Jembatan Karangpilang. Popok-popok tersebut kata dia sengaja dibuang sembarangan ke sungai.
“Di sepanjang sungai ini masih banyak. Bayangkan baru dua jam saja sudah 5 kwintal popok bayi ditemukan,” katanya.
Selain untuk memperingati Hari Sungai, acara bersih-bersih itu juga untuk memperingati program jangka panjang setahun Gerakan Sungai Brantas Bebas Popok 2020. “Setahun lalu, kami juga melakukan bersih-bersih di jembatan lama Karangpilang, saat itu kami juga temukan banyak popok,” ucapnya.
Atas temuan itu, pihaknya sempat melaporkan kepada pemerintah baik itu Pemda Sidoarjo, Pemkot Surabaya, bahkan langsung ke Gubernur Jatim. “Tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut penanganan yang serius,” kata Prigi.
Pemerintah menurut dia, harus bertindak tegas soal banyaknya popok di sungai Kali Surabaya. Pasalnya sungai tersebut menjadi sumber utama air PDAM yang dikonsumsi lebih dari 4 juta warga Surabaya. Belum lagi kontaminasi limbah popok tersebut pada ikan di aliran sungai tersebut.
Prigi menyampaikan, dari hasil penelitian yang dilakukan Ecoton pekan lalu, di lambung ikan yang hidup di sungai Kali Surabaya, ditemukan fragmen plastik. “Ini artinya, popok yang dibuang di sungai Kali Surabaya dimakan oleh ikan,” katanya.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait