BLITAR, iNews.id - Sebanyak 1.231 santri menjalani rapid test antigen sebelum kembali ke pondok pesantren. Hasilnya, empat santri terkonfirmasi positif dan harus menjalani perawatan.
Persiapan ini dilalukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar menyambut tahun ajaran baru pesantren setelah libur Idul Fitri. Harapannya, semua santri yang tengah menempuh pendidikan pesantren di Blitar tetap sehat, bebas Covid-19.
"Ada lebih dari 1.000 santri yang dites, yang positif empat. Di Blitar ada 180 lebih ponpes dengan jumlah santri mencapai ribuan," kata Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar Eko Wahyudi, Kamis (27/5/2021).
Sejak 7 Mei seluruh santri telah dipulangkan. Pada akhir Mei hingga awal Juni, para santri dijadwalkan beraktifitas kembali di ponpes. Untuk memastikan kesehatan santri, Pemkab Blitar menyediakan 10.000 reagen rapid antigen gratis.
Sebelum masuk lingkungan pondok, setiap santri dirapid antigen. Menurut Eko, pelaksanaan rapid antigen mengambil tempat di lingkungan pondok. Rapid antigen gratis sudah berjalan di 22 kecamatan.
"Santri dikumpulkan di satu titik. Namun ada juga santri yang datang ke puskesmas," kata Eko.
Sementara untuk empat santri yang terkonfirmasi positif langsung diisolasi di gedung isolasi LEC Garum, Kabupaten Blitar.
Rapid antigen gratis khusus santri ponpes tersebut hingga kini masih terus berjalan. Sebab hingga kini belum semua santri kembali ke ponpes. Seperti santri Ponpes Al Kamal Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar.
Menurut Gus Aminudin Fahruda selaku pengasuh ponpes, santri Al Kamal baru akan kembali ke pondok pada tanggal 2 Juni mendatang. Mengingat jumlah santri mencapai tiga ribuan, proses kembalinya santri diatur bertahap.
"Di Al Kamal, santri yang berasal dari Blitar 35 %. Selebihnya berasal dari daerah lain," ujarnya. Sementara secara akumulatif hingga 26 Mei 2021, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 5.677 kasus.
Perinciannya, 4.947 orang sembuh, 587 orang meninggal dunia, 74 menjalani perawatan di rumah sakit, 13 orang diisolasi di gedung isolasi dan 3 orang menjalani isolasi mandiri.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait