Warga Desa Grabagan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban tengah antre bantuan air bersih. (Foto: iNews/Pipiet Wibawanto)

TUBAN, iNews.id – 12 desa dari lima kecamatan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim) mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Keringnya sumur dan saluran PAM membuat ratusan warga hanya bergantung pada bantuan air bersih pemerintah.

Seperti kondisi yang dialami warga Desa Grabagan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban. Mereka langsung berduyun-duyun menyerbu tangki air bersih bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban.

Mereka membawa jerigen kosong, ember serta drum yang nantinya akan diisiair bersih. Untuk mendapatkannya, mereka rela mengantre demi mendapat jatah air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Salah satu warga, Sri Harini mengatakan, kondisi kekeringan dan kekurangan air bersih ini sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir. Maka dari itu, adanya bantuan air bersih seperti ini sangat diharapkan masyarakat.

“Sudah tiga bulan kaya gini. Kalau tidak ada bantuan, beli air bersih,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan minum, memasak dan mandi, warga terpaksa harus membeli air dari luar desa. Setiap satu jerigen, warga harus mengeluarkan uang Rp5.000. Itu pun air bersih tidak selalu ada setiap hari.

Kalaksa BPBD Tuban, Yudhi Irwanto jumlah wilayah yang mengalami kekeringan semakin bertambah seiring dengan musim kemarau yang melanda. Lima kecamatan terpantau mengalami kekeringan di antaranya Semanding, Grabagan, Parengan, Senori dan Montong.

“Untuk meringankan beban warga, BPBD Tuban memaksimalkan armada truk tangki yang dimiliki untuk mendistribusikan air bersih,” katanya, Minggu (27/9/2020).

Bencana kekeringan diprediksi masih akan terus terjadi hingga November mendatang. Musim kemarau berakhir bersamaan dengan datangnya musim penghujan.


Editor : Umaya Khusniah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network